PADANGPARIAMAN, SUMBAR -- Kisah memilukan Aldelia Rahma (11), siswi SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebelum akhirnya meninggal dunia, menjadi sorotan khalayak luas.

Berawal pada Februari 2024 lalu, Aldelia mengalami luka bakar parah akibat kejahilan teman sekolahnya. Ia disiram pertalite saat membakar sampah di halaman sekolah atas permintaan tolong salah seorang gurunya. Akibat siraman pertalite, api yang tengah membakar sampah langsung mengejar tubuh Aldelia. 

Akibat kejadian tersebut, Aldelia terpaksa menjalani perawatan intensif di RSUD Padang Pariaman, lalu dirujuk untuk penanganan lebih lanjut yakni operasi luka bakar ke RSUP dr. M Djamil Padang. Namun sesampai di RSUP dr. M Djamil Padang Aldelia tidak mendapat penanganan sebagaimana rujukan dari RSUD Padang Pariaman. Aldelia tidak dioperasi. Oleh dokter di rumah sakit tersebut ia divonis mengalami gizi buruk. 

Setelah menjalani rawat inap selama beberapa waktu di RSUP dr. M Djamil Padang, Aldelia sempat menjalani rawat jalan hingga akhirnya dalam kondisi kritis bocah malang itu kembali dirawat di RSUP dr. M Djamil Padang hingga akhirnya meregang nyawa. Bocah malang itu kembali ke haribaan-Nya setelah mengalami penderitaan, kesakitan luar biasa, pasca insiden dirinya terbakar akibat sulutan pertalite yang disiramkan ke tubuh mungilnya.

Penderitaan seorang siswi SD berujung kematian ini memicu tuntutan keluarga terhadap pihak sekolah yang dianggap lalai mengawasi siswa-siswinya.

Kronologi Kejadian

Kepada awak media, Madona, kakak sepupu Aldelia, menceritakan bahwa kejadian bermula saat Aldelia disiram pertalite oleh temannya yang jahil ketika Adelia membakar sampah di sekolah. Aldelia sendiri membakar sampah karena dimintai tolong oleh salah seorang guru.

Tubuh Adelia yang telah tersiram pertalite, membuat api menjalar dengan cepat, menyebabkan luka bakar hingga 80%.

"Kami sudah membuat laporan ke polres sehari sebelum Adelia meninggal," ujar Madona menjawab konfirmasi awak media, Kamis (23/5/2024).

Derita Luka Bakar dan Divonis Gizi Buruk

Setelah kejadian, Aldelia sempat dirawat di RSUP dr. M Djamil  Padang sejak 23 Februari 2024.

Selama perawatan, kondisi Aldelia semakin memburuk karena luka bakar dan gizi buruk yang dialaminya.

Sayang, pada 21 Mei, Aldelia menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP dr. M Djamil,  Padang.

Sering Jadi Korban Perundungan di Sekolah

Madona mengungkapkan bahwa Aldelia sering menjadi korban perundungan oleh teman-temannya, termasuk pelaku yang menyiramnya dengan bensin.

Ironisnya, ketika Aldelia mengadukan hal tersebut kepada gurunya, ia malah dimarahi karena bergaul dengan anak laki-laki.

"Aldelia sering ditendang, ditempeleng dan didorong. Namun, ketika dia melapor, guru malah menyalahkannya," jelas Madona.

Versi Berbeda dari Guru

Menurut pihak keluarga, awalnya mereka diberitahu bahwa kejadian atas Aldelia merupakan kecelakaan.

Guru mengklaim bahwa api menyambar Adelia karena botol berisi minyak tanah di dekat tumpukan sampah meledak.

Namun, kesaksian Aldelia di RSUD Lubuk Basung berbeda.

Ia mengaku disiram Pertalite oleh temannya saat membakar sampah di belakang sekolah.

"Temannya menyiram, lalu api menyambar. Saat saya tanya, 'Ada guru di sana?' Dia menjawab, 'Tidak'," kata Madona.

Tuntutan Keadilan dari Pihak Keluarga

Pihak keluarga merasa ada ketidakadilan dan kelalaian dari pihak sekolah dalam mengawasi siswa.

Mereka menuntut tanggungjawab dan keadilan bagi Adelia yang menjadi korban perundungan dan kelalaian.

"Kejadian ini terjadi di jam sekolah dan di lingkungan sekolah, seharusnya ada pengawasan lebih ketat," tegas Madona.

#krt/bin




 
Top