JAKARTA -- Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman berharap Bank Aceh Syariah (BAS) mampu menyuguhkan pelayanan prima di Jakarta. Hal tersebut disampaikan Aminullah di sela-sela menghadiri acara Launching Kantor Cabang BAS yang digelar di Hotel Mulia.

BAS sendiri saat ini telah hadir di Jakarta. Soft launching Kantor Cabang BAS Jakarta dilakukan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 20 Desember 2021 lalu. Kantor Cabang BAS tersebut berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto 70, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu, Aminullah selaku sosok yang pernah memimpin BAS selama dua periode mengatakan kehadiran bank tersebut di Jakarta diharapkan mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat Aceh yang berdomisili di ibu kota.

Dirinya juga meminta BAS untuk dapat bersaing dengan perbankan-perbankan lain yang lebih dulu beroperasi di ibu kota sehingga bisa menjadi pilihan hati para nasabah.

"Tentunya BAS harus mampu meningkatkan diri, mengembangkan diri dari sisi teknologi mengingat Jakarta menjadi pusat bisnis, dan banyak bank-bank lain telah duluan hadir di sini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/2/2022).

Ia menjelaskan, saat BAS telah mampu menghadirkan pelayanan yang prima, maka kepercayaan tidak hanya akan datang dari masyarakat Aceh yang berdomisili di Jakarta saja tapi juga nasabah dari daerah lain yang menetap di Jakarta.

"Apalagi BAS salah-satu pionir transformasi perbankan ke sistem syariah, sistem keuangan yang sedang digandrungi," ungkapnya.

Aminullah menyampaikan layanan transaksi berbasis digital menjadi andalan perbankan saat ini dalam melayani nasabah, apalagi di Jakarta yang mana warganya sangat melek teknologi.

"Jika kita mampu menguasai teknologi informasi, banyak menghadirkan inovasi-inovasi berbasis digital, saya yakin BAS akan mampu bersaing di Jakarta. BAS akan mendapatkan kepercayaan dari nasabah, bukan hanya masyarakat Aceh saja tapi juga warga dari daerah lain yang menetap di Jakarta," terangnya.

Aminullah optimis BAS akan meraih kesuksesan jika semua pihak bekerja keras. Saat memimpin bank tersebut dari tahun 2000 hingga 2010, BAS yang kala itu bernama BPD berhasil bangkit dari keterpurukan. Total aset awal Rp. 650 miliar pun berubah menjadi Rp. 13 triliun di akhir masa jabatannya dan BAS pun dinyatakan sebagai bank sehat.

Padahal saat Aminullah memimpin ada tiga tantangan besar yang dihadapi, yakni krisis moneter, konflik bersenjata antara RI dan GAM dan tsunami tahun 2004. Namun dia mampu membawa bank kebanggaan masyarakat Aceh berkembang pesat saat itu.

"Jika dulu saja dengan banyak tantangan besar kita bisa melewatinya, saya yakin BAS di era 4.0 ini akan bisa lebih berjaya," pungkasnya.

#dtc/bin




 
Top