JAKARTA -- Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI) menerima Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani International Anti-Corruption Excellence Award pada Kamis (8/12/ 2022). Penghargaan itu merupakan anugerah tertinggi di bidang pemberantasan korupsi dari Pemerintah Qatar.

Ketua Komite Penasihat KAKI Erry Riyana Hardjapamekas kepada awak media di Jakarta (10/12/2022) mengkonfirmasi bahwa dia menjadi wakil untuk menerima penghargaan tersebut. 

KAKI adalah sebuah lembaga di bawah Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) yang diresmikan pada Agustus 2020 oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Saya mengapresiasi Pemerintah Qatar dan berharap penghargaan ini dapat memotivasi untuk lebih giat lagi menggalang koalisi sektor swasta dalam pemberantasan korupsi," kata Erry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/12/ 2022).

Erry menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha. Anugerah Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani International Anti-Corruption Excellence Award diberikan setiap tahun pada Hari Antikorupsi Internasional, yang jatuh setiap 8 Desember, sebagai pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang telah berkontribusi dalam kampanye global melawan korupsi.

Erry dan KAKI menerima penghargaan untuk kategori Youth Creativity and Engagement. Bidang tersebut menitikberatkan kreatifitas dan kepemimpinan dalam pelaksanaan kegiatan atau inisiatif yang berdampak pada upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di kalangan pemuda atau masyarakat umum.

Erry Riyana Hardjapamekas menyebut, KAKI atau Collective Action Coalition against Corruption Indonesia (CAC) merupakan suatu sistem anti korupsi sederhana yang dapat diadopsi di Indonesia.

"KAKI merupakan platform bisnis untuk mempersatukan pihak-pihak yang berintegritas dalam menegakkan sistem Anti korupsi secara lebih mudah dan sederhana. Dalam hal ini tugas koalisi KAKI adalah menggalang pihak swasta untuk teguh menjalankan bisnis tanpa korupsi, dan menjaga konsistensi dan keberlanjutan agenda korupsi di Indonesia," katanya.

Sistem anti korupsi ini, menurut Erry, didorong keberhasilan CAC Thailand yang telah mengajak lebih dari 1000 perusahaan di negara tersebut mengurangi korupsi di sektor swasta dalam satu dekade terakhir. KAKI hingga kini didukung oleh 9 (sembilan) institusi yaitu; KNKG, IBL, IGCN beserta Asosiasi Bisnis seperti KADIN Indonesia, AEI, APINDO, IICG, HIPMI Kota Bandung, dan GRCI. Transparency International Indonesia, Basel Institute Indonesia, dan Alliance for Integrity pun turut menjadi institusi yang mendukung KAKI.

Erry Riyana Hardjapamekas menambahkan, program ini juga didukung oleh Center for International and Private Enterprise (CIPE), organisasi nirlaba berbasis di Washington DC yang juga merupakan afiliasi dari US Chamber of Commerce.

IICD merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 2000 oleh 10 universitas/sekolah bisnis terkemuka di Indonesia. Visinya adalah internalisasi praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan standar internasional, hingga pengembangan program anti korupsi ini adalah merupakan bagian dari kegiatan IICD dalam usaha mempromosikan pentingnya GCG di Indonesia.

#tpc/bin



 
Top