JAKARTA -- Jubir Timnas AMIN Billy David Nerotumelina menjelaskan terkait ramainya video capres nomor urut 1 Anies Baswedan sedang berdialog di depan lukisan Mohammad Hatta (Bung Hatta). Video Anies yang dinarasikan itu viral di media sosial.

Dalam video beredar, Anies yang menggunakan kaos putih dan peci terlihat berbicara di depan lukisan.

"Bung Hatta, hari ini kondisinya tidak sedang baik-baik saja. Hajat hidup orang banyak yang harusnya dikelola memanfaatkan sumber daya alam, hari ini dimanfaatkan oleh sebagian. Integritas yang Bung Hatta tunjukkan, hari ini menjadi barang mewah yang susah dicari," kata Anies.    

Billy mengatakan video itu diambil saat Anies mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta di Sumatera Barat pada 2 November 2023.

Ia membantah narasi beredar yang menyebut video diambil usai Anies kalah dalam Pilpres 2024.

"Peristiwanya sudah lama, ketika Pak Anies ke Bukittinggi, Sumbar ke rumah masa kecil Bung Hatta. Salah satu dari agenda kampanye 2 November 2023," ucap Billy saat dikonfirmasi awak media di Jakarta, Senin (26/2/2024).           

"Video itu percakapan imajiner pak Anies. Bung Hatta adalah idola pak Anies, yang beliau sebut sebagai Bapak Integritas Indonesia," imbuhnya.

Di era saat ini, ia mengatakan semua orang bisa melakukan apa saja. Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk menghindari penyebaran hoaks.

Sebagai informasi, beredar sebuah video capres Anies Baswedan berbicara sendiri di depan foto dan menjadi perbincangan warganet. Para pendukungnya pun sontak merasa khawatir atas kondisi kejiwaan Anies. 

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @terang_media, Kamis (22/2/2024).

Dalam video singkat itu, Anies Baswedan sedang berbicara sendiri dan curhat di depan lukisan tokoh proklamator, Bung Hatta.

"Bung Hatta, hari ini (negara) kondisinya sedang tidak baik-baik saja," ucap Anies Baswedan.

Anies juga mengungkapkan, Bung hatta menghibahkan hidupnya untuk menggulung kolonialisme dengan gagasan utama menghadirkan keadilan perekonomian disusun untuk bisa memberikan manfaat pada semua.

"Kami-kami punya tugas untuk menggelar keadilan dan kesejahteraan menggelar kemakmuran dan Bung Hatta hari ini kondisinya tidak sedang baik-baik saja," lanjutnya.Hajat hidup orang banyak yang seharusnya dikelola memanfaatkan sumber daya alam hari ini dimanfaatkan oleh sebagian (sedikit orang). Integritas yang Bung Hatta tunjukkan hari ini menjadi barang mewah susah dicari," tambahnya.

Sontak saja, video itu mendapat respon beragam dari warganet di kolom komentar. Tak sedikit yang mengaitkan tentang hasil Pilpres 2024.

Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar saat ini tertinggal cukup jauh dari pasangan Prabowo-Gibran.

"Kalau kalah harus legowo pak..masak harus anda yg menang. Jangan semakin menggiring opini buruk pendukung anda yg akhirnya banyak akan menimbulkan banyak fitnah..kalo pak Anis punya cita" baik buat negri ini kita doakan di kesempatan berikutnya bisa terpilih jadi presiden," tulis @umam****.

"Waaahhh udh mulai mulai mendekati nie biasanya gejala2 tertentu sdah pertanda," tambah @zubir.off****.

Sebelumnya, Erickson Siahaan, dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) mengatakan jika ada faktor yang membuat calon legislatif (caleg) rentan terkena gangguan mental.

Kata Erickson, faktor pertama gangguan mental ini karena sudah mengeluarkan dana yang banyak saat menjadi Caleg.

"Rentan terkena gangguan mental yg dialami caleg itu bisa karena beberapa faktor. pertama karena sumber stress sudah mengeluarkan dana dalam jumlah banyak," ucap Erickson saat dihubungi awak media di Jakarta, Minggu (11/2/2024).

Faktor tersebut sangat kuat karena uang yang sudah dikeluarkan belum tentu mudah didapatkan kembali.

"Belum tentu bisa kembali dalam waktu cepat," imbuhnya.             

Erickson menambahkan jika faktor kedua adalah memiliki ekspektasi tinggi untuk menang pemilihan legislatif.

Karena ekspektasinya itu, para Caleg yang mendapatkan kegagalan harus meraskan rasa percaya diri menurun.

"Faktor ekspektasi tinggi dan merasa gagal, malu kepada lingkungan dan diri sendiri yang membuat kehilangan rasa percaya diri dan rasa berharga," ucap psikiater di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi ini.

Meskipun demikian, Erickson menegaskan jika gangguan mental yang terjadi pada seseorang tak bisa dipukul rata.

"Gangguan mental yang terjadi juga berbeda-beda," ucapnya lagi.

Sebab, gangguan mental juga memiliki kategori yaitu kategori ringan dan berat.

Erickson menjelaskan jika seseorang mengalami gangguan mental ringan akan mengalami kecemasan hingga depresi.

"Bisa kategori ringan sampai berat. ada yang berupa kecemasan, depresi, sampai yang berat berupa gejala psikotik," pungkasnya.

#wkt/bin

 
Top