JAKARTA -- Pabrik amonium nitrat PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pabrik ini menelan anggaran hingga Rp 1,2 triliun pembangunannya.

Jokowi menyinggung anggaran pembangunan yang mencapai Rp 1,2 triliun sebetulnya merupakan nominal yang kecil untuk kelas BUMN. Maka dari itu dia meminta agar pabrik ini bisa dikembangkan lagi.

"Saya kira Rp 1,2 triliun untuk kementerian BUMN itu bukan uang yang besar, itu uang kecil," beber Jokowi dalam peresmian yang disiarkan virtual, Kamis (29/2/2024).

Pabrik dikembangkan agar Indonesia tak lagi mengimpor bahan baku pupuk. Dari kebutuhan amonium nitrat nasional, 21% di antaranya dipenuhi dengan impor, pabrik di Bontang bisa mengurangi impor hingga 8%.

Namun, Jokowi sendiri ingin agar 21% kebutuhan bahan baku yang diimpor benar-benar bisa disubstitusi dengan produk dalam negeri.

"Jadi perlu diteruskan agar 21% itu rampung semuanya. Jadi betul-betul bisa kita pegang," kata Jokowi.

Lebih lanjut dia berpesan agar produk-produk lainnya juga bisa dikurangi besaran impornya. Dia ingin semua kebutuhan penting dan strategis bisa diproduksi di dalam negeri.

"Bukan hanya urusan amonium nitrat, namun produk lainnya yang impor. Harus semuanya diproduksi dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu," sebut Jokowi.

#dtc/bin

 
Top