JAKARTA -- Bank Dunia menanggapi program makan siang gratis. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen menilai program itu perlu direncanakan dengan matang.

Menurutnya, pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Intinya dipersiapkan dari sisi perencanaan serta anggarannya.

"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian, dikutip dari Antara, Rabu (28/2/2024).

Sebagai perwakilan dari Bank Dunia, pihaknya masih akan menunggu secara detail mengenai program tersebut.

"Kami masih menantikan (rincian Program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.

Makan siang gratis merupakan program andalan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan dapat menelan biaya sebesar Rp 450 triliun per tahun jika sudah terlaksana 100%

Rencananya program ini akan dilaksanakan secara bertahap sejak awal pemerintahan jika mereka benar terpilih nanti. Untuk tahun pertama pemerintahan pasangan itu, program makan siang gratis ini diperkirakan dapat menelan biaya sebesar Rp 50-60 triliun yang seluruhnya diambil dari APBN.

Secara spesifik, sebelumnya dalam acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Bank Mega pada Rabu (8/11/2023) lalu, Prabowo sempat mengatakan program ini dapat dijalankan menggunakan alokasi dana APBN untuk pendidikan dan perlindungan sosial.

Ia menyebut APBN 2024 untuk pendidikan dan perlindungan sosial saja sangat besar dan dirasa cukup untuk memulai program ini. Prabowo mencontohkan untuk anggaran pendidikan pemerintah ada gelontorkan dana Rp 660 triliun.

Masuk RAPBN 2025

Terbaru, program makan siang gratis ditetapkan masuk dalam rencana kerja pemerintah (RKP) serta kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program prioritas Prabowo-Gibran dapat dilaksanakan mulai 2025, salah satunya adalah program makan siang gratis.

"Kita lihat dengan defisit anggaran (2025) yang sekitar 2,4% sampai 2,8% itu untuk program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintahan mendatang, itu pos-posnya sudah sudah bisa masuk," kata Airlangga, usai rapat paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Airlangga menyebut, pelaksanaan program makan siang gratis ini nanti akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan menyasar anak usia 0-5 tahun (balita) dan ibu hamil di wilayah tertentu seperti kawasan dengan tingkat stunting yang tinggi.

#ant/bin

 
Top