Oleh: TGH Mu'ammar Nasrullah, M.Pd.I

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB)

ORANG-ORANG munafik sering kali mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. "Mereka berkata, 'Kami telah beriman kepada Allah yang Maha Esa dan Rasul Muhammad,' dan mengaku menaati perintah dan tuntunan keduanya. Namun, yang mengejutkan adalah ketika mereka diperintahkan untuk melaksanakan suatu kewajiban, sebagian dari mereka malah berpaling".

Karakteristik kaum munafik atau munafiqun serta bagaimana mereka berperilaku terhadap hukum Allah dan Rasul-Nya telah digambarkan dalam QS. An-Nur ayat 47 hingga 50.

Salah satu indikator munafiqun bukan lah orang-orang yang benar-benar beriman adalah ketika dihadapkan pada keputusan atau hukum Rasulullah yang merugikan, mereka dengan cepat menolak. Akan tetapi, jika hukum tersebut menguntungkan, mereka akan datang dengan patuh dan gembira. Perilaku ini adalah ciri khas kaum munafik yang menolak kebenaran hanya jika tidak sesuai dengan kepentingan mereka.

Perilaku yang sungguh mengherankan. Apakah keberpalingan dari hukum yang ditetapkan itu karena dalam hati ada penyakit, atau karena ragu-ragu terkait keadilan dan kebenaran hukum itu, ataukah karena takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim?. Sebenarnya, keberpalingan itu adalah kezaliman yang nyata.

Untuk itu kepada masing-masing perlu ditekankan pentingnya ketaatan terhadap hukum Allah dan Rasul-Nya. Kita harus memahami bahwa setiap perintah Allah adalah yang terbaik untuk kita. Jika kita menghadapi kesulitan dalam melaksanakan hukum tersebut, jangan ragu, karena Allah akan memberikan solusi. 

Orang-orang munafik sering mencari hukum lain ketika merasa berat untuk melaksanakannya. Intinya adalah samiqna wa'ato'na, kami dengar dan kami laksanakan. Menikmati aturan yang telah ditetapkan Allah. Dengan duduk bersama dalam majelis ilmu untuk mengkaji hukum Allah, Allah akan memberikan ilmu dan kemudahan dalam memahaminya.

Demikian, semoga kajian ini menjadi pengingat bagi umat untuk lebih taat dan konsisten dalam mengikuti hukum Allah, serta menjauhi sifat munafik yang hanya menguntungkan diri sendiri.

###





 
Top