JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap agar guru-guru yang sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) dapat mengajar pula di sekolah swasta. Hal ini disebut menjadi salah satu pokok pembicaraan ketika Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, berkunjung ke markas PBNU di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
"Sebagian guru-guru ini kan setelah mengalami sertifikasi kemudian diangkat menjadi ASN, mereka kemudian tidak diizinkan mengajar meneruskan kiprah mengajar di lembaga swasta karena adanya aturan KemenPAN-RB," kata Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla, kepada awak media di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Menurut Ulil, hal ini juga dialami oleh para pendidik yang sebelumnya mengajar sekolah-sekolah milik organisasi keagamaan lain, termasuk di madrasah-madrasah NU.
Jumlahnya, kata dia, cukup banyak dan setelah menjadi ASN tidak diizinkan lagi mengajar di madrasah, di sekolah-sekolah swasta.
"Kita mengharapkan supaya ini diubah, karena ini menimbulkan kerugian besar," ujar Ulil. "Kita mengharapkan ada kelenturan kebijakan dari pihak kementerian supaya dimungkinkan guru-guru swasta yang sudah di-ASN-kan tetap mereka itu ditugaskan mengajar di sekolah-sekolah swasta," ucapnya.
Di luar itu, Ulil menyebut bahwa pertemuan dengan Mu'ti yang juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu turut membahas sejumlah persoalan lain.
Namun, isu guru ASN mengajar di sekolah swasta ini dianggap menjadi pembicaraan paling pokok.
"Pak Abdul Mu'ti hanya mendengarkan usulan-usulan dari kita, jadi dia selama beberapa hari berkeliling ke berbagai kalangan di Jakarta untuk bahan merumuskan kebijakan-kebijakan," kata Ulil.
"Karena ini menteri paling banyak disorot karena masalahnya banyak sekali. Mungkin kementerian yang begitu dilantik dibanjiri masalah ya hanya kementerian ini," ucapnya.
#kpc/bin