PADANG -- Kepengurusan baru Masjid Babussalam di kawasan Wisma Warta - Wisma Indah I dan Wisma Bunda,  Kelurahan Ulak Karang Utara (WIB UKU-red), Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, telah dilantik oleh Kepala KUA Padang Utara pada Rabu (13/7/2022) lalu, di masjid setempat.

Selaku Ketua Masjid Babussalam periode 2022-2025, Ir. Chandra Mustika, MM menyatakan kepengurusan di bawah kepemimpinannya mengusung visi Masjid Aman dan Nyaman. Bagaimana membuat masjid aman dan nyaman, tentu dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan.

“Untuk melaksanakannya, kita bentuk susunan pengurus, setelah itu kita tetapkan siapa yang akan duduk sebagai unsur pembina yang diharapkan mempunyai daya dorong besar untuk menjadikan masjid aman dan nyaman itu,” ujarnya.

Lanjut Chandra, setelah melalui pembicaraan dengan para pengurus dipilihlah H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, SIP, MH sebagai Ketua Dewan Pembina. Sosoknya dinilai memenuhi kriteria. Selaku anggota legislatif, senator hingga pengusaha, mantan Ketua DPRD/Partai Golkar/ Pemuda Pancasila Sumbar itu diharapkan dapat memberi arahan-arahan kepada para pengurus. 

“Lalu ada Pak Sjamsu Hidayat Utama Datuk Kayo yang banyak mengerti IT, ada Pak H. Sabir, SH, MH sebagai orang yang mengerti hukum. Dari unsur Pemda ada Dr. Marliosni, SSos, MM dan Pak Drs. H Syafiwal Azzam dari unsur Dewan Masjid Indonesia," ungkapnya.

Untuk menjadikan masjid aman, Chandra menegaskan bahwa pada debut awal ini pihaknya akan mengatasi persoalan banjir yang selalu dialami masjid setiap tahun. Pengendalian banjir di depan masjid ini harus dibenahi. Bila sudah banjir, ungkapnya, maka kawan-kawan akan repot menggulung karpet.

“Karpet yang kita pakai sekarang ini pernah kena banjir, sehingga kurang bagus lagi. Sudah kembang bulunya. Nanti akan kita cari karpet baru setelah masalah banjir bisa diatasi. Lalu kita patut menyelesaikan bangunan MDTA yang tidak kunjung selesai hingga kini,” ujarnya.

Setelah sisi fisik masjid, pengurus melanjutkan dengan mengisi kegiatan di masjid ini. Informasi-informasi seputar kegiatan masjid dan perkembangan keuangan dapat dilihat jemaah di perangkat IT yang telah dipasang di masjid .

“Ada dua layar televisi yang disediakan untuk melihat waktu salat, kegiatan yang akan dilaksanakan, kegiatan dakwah beserta ustadznya, uang masuk dan keluar masjid. Kita akan berdayakan semua struktur pengurus yang ada asalkan mau bekerja secara ikhlas,” ujarnya.

Lebih jauh, Chandra Mustika mengatakan bakal mengklasifikasikan kegiatan ceramah di Babussalam. Ada ceramah ibadah, akhlak, syariah dan lainnya. “Kegiatan tahsin dan tahfiz di malam Minggu, sehingga kegiatan di luar rumah yang dilaksanakan di malam Minggu kita arahkan ke masjid saja. Kita perkuat ibadah kita. Juga digiatkan pembinaan kepada anak-anak yang akan mengisi kegiatan Subuh Mubarakah. Kita pun membuka diri agar kegiatan kita lebih baik ke depannya,” tegasnya.

Kegiatan 3 Tahun

Sementara Ketua Pengurus Masjid periode 2019-2022, Drs Amril Baharuddin mengatakan bahwa ia beserta jajaran telah berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang diharapkan oleh jemaah. "Adapun kegiatan atau harapan yang belum dapat dilaksanakan, semoga bisa dilanjutkan oleh pengurus selanjutnya,” harapnya.

Amril menyebutkan, pada periodenya telah dilaksanakan pembangunan sarana dan prasarana, seperti pembelian karpet dan pagar masjid, pembangunan jendela kaca teras masjid, pembangunan tempat berwudhu laki-laki bagian depan, perbaikan tempat berwudhu laki-laki bagian belakang, penggantian kanopi belakang, penggantian kanopi depan.

Juga dilakukan pembuatan pembatas plafon antara lantai satu dan lantai dua. Perbaikan ornamen dinding dan pintu gerbang, perbaikan kantor koperasi masjid, cat ulang menara masjid, penambahan daya listrik, pembelian 8 buah air conditioner (AC) dan pembelian vacuum cleaner.

Di bidang sosial, lanjut Amril, telah dilaksanakan penyembelihan hewan kurban yang pada tahun ini berjumlah 16 ekor sapi, pemberdayaan 35 anak yatim dan dhuafa sebanyak 35 orang, bantuan untuk yatim dan dhuafa berupa 10 kilogram beras per bulan dan uang binaan Rp30.000 per minggu. “Kepada anak yatim dan dhuafa ini juga diberikan beasiswa dua kali setahun,” imbuhnya.

Terkait bangunan MDTA yang masih perlu dilanjutkan, pengurus lama mengutarakan bahwa di gedung itu nantinya akan ada perpustakaan, juga akan dibuat pusat IT. "Daripada anak-anak kita pergi ke warnet lebih baik mereka memanfaatkan internet masjid. Mereka akan berada dalam lingkungan masjid, dalam pengawasan dan bila waktu shalat tiba mereka diajak ke masjid," urai Amril. 

Selain itu, tambahnya, pengurus juga menyerahkan paket lebaran setiap tahun berupa 10 kilogram beras, 30 butir telur, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir dan 10 bungkus mie instan. Diberikan pula bantuan untuk siswa MDTA dan bantuan untuk anak PAUD yang kurang mampu. "Pengurus juga mengunjungi Jemaah yang sakit, melakukan takziah, gotong royong dan berkunjung ke panti jompo,” imbuhnya.

Sementara di bidang pendidikan dan dakwah, pengurus membawa anak MDTA ke masjid yang bagus pelaksanaan didikan subuhnya se-Sumbar, pelaksanaan salat Idul fitri dan Idul Adha, pelaksanaan pesantren Ramadan setiap tahun, wirid Subuh setiap hari Selasa dan Sabtu, wirid remaja, didikan subuh tiap hari Minggu, kerjasama dengan SMP 40 Padang untuk pembinaan keagamaan dua kali sebulan, meletakkan kotak amal di Dayu Mart, Tapsung, Omasemi, Martha Swalayan, Bofet Ajo Pono, Resto Nasi Kebuli dan Martabak Kubang.

Apa yang disampaikan Amril tersebut merupakan rangkuman dari laporan pertanggungjawaban Pengurus Masjid Babussalam periode 2019-2022 yang diserahkan kepada Ketua Pengurus Masjid Babussalam Periode 2022-2025. 

Penyerahan laporan itu disaksikan KUA Padang Utara, Ketua Dewan Pembina Masjdi Babussalam Leonardy Harmainy beserta perwakilan pengurus.

Dukungan dan Pujian

Ketua Pembina Masjid Babussalam, Leonardy Harmainy mendukung pemaparan Ketua Pengurus Masjid yang baru saja dilantik dan laporan pertanggungjawaban yang dibacakan oleh pengurus periode sebelumnya. Apa yang disampaikan lengkap dan secara administrasi pemerintahan dapat diterima.

Pengurus lama telah berupaya melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah dilaporkan tadi. Semuanya baik. “Untuk itu, apa saja kegiatan-kegiatan yang bagus dari kepengurusan lama, kita minta agar diteruskan oleh pengurus yang baru. Dan kita ucapkan terimakasih atas pengabdiannya selama tiga tahun ini dan mari kita doakan menjadi amal saleh bagi pengurus lama,” ujarnya.

Mengurus Masjid, Ladang Amal

Dikatakan Leonardy mengurus masjid merupakan ladang amal. “Jadi jika Pak Chandra menolak saran Pak Am untuk menjadi pengurus masjid periode berikutnya, berarti Pak Chandra menolak ladang amal. Ladang amal ini susah juga, kadang uang ada ladang amalnya tidak ada. Untuk itu, para pengurus baru, marilah kita memanfaatkan ladang amal yang tersedia di Masjid Babussalam ini, yaitu menjadikan masjid aman dan nyaman,” ulas Leonardy.

Ditekankan lebih lanjut bahwa upaya pengurus ini harus didukung, termasuk upaya pembenahan dan pengendalian banjir. Sebab kalau masjid kena banjir, tentu tidak nyaman. Karpet mahal-mahal dibeli, bila terendam banjir tentu rusak dan tidak bisa dipakai lagi.

“Kita serahkan pada Ketua Pengurus Masjid yang memang ahlinya, bagaimana menjadikan masjid ini aman dari banjir sehingga nyaman beribadah di dalamnya. Aman dan nyaman itu juga diartikan bersih, tidak becek dan tidak bau. Kalau perlu dilombakan ini Pak KUA,” usul anggota DPD RI tersebut.

Leonardy mengingatkan, jika masjid becek dikhawatirkan setelah kita berwudhuk/bersuci lalu menginjak yang becek tadi berkurang kesuciannya. Padahal suci itu merupakan syarat sah shalat. Masjid hendaknya dibuat wangi.

Terkait bangunan MTDA yang belum selesai, pengurus bersama-sama diharapkan untuk menyelesaikannya. Lalu bagaimana pengurus menjadikan jemaah merasakan manfaat masjid ini. Apakah belajar mengaji dengan tajwidnya, belajar mengaji irama, belajar tafsir bahkan belajar menghafal Quran bagi kita-kita yang sudah tua ini. Masjid juga hendaknya dirasakan dari sisi ekonomi.

“Pengurus masjid harus bekerja keras untuk meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan. Termasuk generasi muda akan kita dorong juga untuk menjadi hafiz. Kita jadikan ini Masjid Tahfiz,” ujarnya memotivasi.

Kepala KUA Yulimardi diwakili Taufik Zulfahmi mengharapkan jemaah dan pengurus masjid bertaawwun dalam memakmurkan Masjid Babussalam. Masjid itu ada fungsi idaroh (manajerial) dan terlihat masjid ini sudah ada laporan, kearsipannya lengkap dan ada serah terima kepengurusan. Lalu ada fungsi tijaroh (perdagangan) dimana para pengurus saat ini dalam pandangan agama tengah melakukan perdagangan dimana yang akan diterima bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Banyak keutamaan-keutamaan yang terkait dengan masjid.

Sementara fungsi ketiga adalah imaroh (ibadah), yaitu memakmurkan masjid dengan kegiatan ibadah. Apakah shalat wajib dan sunat, apakah jumat maupun shalat hari raya. Kemudian giat Pendidikan Al Quran secara berjenjang. Awalnya menjadikan pandai baca Quran, memperbaiki bacaan Al Quran dan akhirnya naik menjadi penghapal Quran.

“Sebaiknya ada kelembagaan dan ada lomba untuk memotivasi anak untuk gemar belajar Quran,” harapnya.

Masjid Terikat KUA

Ia menginformasikan bahwa masjid itu sekarang makin terikat dengan KUA sekaitan dengan adanya program kembali ke surau. “Kita saat ini memang ingin menjadikan masjid sebagai tempat pembinaan umat. Kemaren ini kan ada kegiatan manasik haji, ke depannya tiap bulan kami akan memakai masjid dua atau tiga hari untuk pembinaan calon pengantin,” ujarnya.

Mengingat saat ini perceraian sudah mencapai 28 persen. Kondisi masyarakat yang kurang kondusif, anak-anak yang tidak terpelihara lagi, kenakalan remaja dan lainnya, maka pemerintah mengembalikan urusannya ke masjid. Dan akan dibuat pembinaan mulai dari usia sekolah, pembinaan perkawinan untuk calon pengantin dan pembinaan sakinah untuk yang telah menikah.

“Untuk itu izinkan kami memanfaatkan masjid ini untuk membina anak-anak muda bagaimana mereka beragama. Juga kepada generasi muda yang sudah pantas menikah tapi belum nikah akan diajarkan juga tentang fikih pernikahan. Ini dilakukan karena sekolah untuk menjadi ayah dan ibu belum ada di Indonesia ini,” ujarnya.

#isk/zul/ede





 
Top