JAKARTA -- Pada Rabu (14/2/2024) pekan depan, masyarakat Indonesia secara serentak melakukan Pemilihan Umum atau Pemilu. Termasuk juga untuk mereka yang berada di wilayah 3T. Diperlukan akses internet yang memadai agar proses penghitungan suara bisa berjalan lebih efektif.

Terkait hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim telah menyiapkan dukungan infrastruktur digital dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak 2024. Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Kominfo memfasilitasi kebutuhan akses internet di wilayah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) untuk penyelenggara Pemilu.

"Bakti Kominfo bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat maupun daerah juga telah berkoordinasi memetakan wilayah-wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum terjangkau akses internet," ujar Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar di Jakarta belum lama ini.

Menurut Fadhilah, Bakti Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.  "Sekitar 80.000 lokasi TPS yang membutuhkan akses internet. Itu data usulan dari KPU dan kami sudah melakukan pemetaan bersama," tuturnya.

Fadhilah lebih lanjut menjelaskan, kombinasi solusi teknologi akan menjadi strategi untuk menyediakan  akses internet di wilayah yang sangat kritis diperlukan oleh KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bisa tersedia sesuai kapasitas yang dibutuhkan.

"KPU dan Bawaslu membutuhkan akses internet saat melakukan penginputan data secara online hasil penghitungan suara di TPS. Tentu diupayakan untuk bisa dilakukan BAKTI melalui penyediaan jaringan yang optimal dan memadai," terangnya.

Adapun menurutnya, tugas utama Bakti Kominfo memang menyelesaikan infrastruktur untuk wilayah-wilayah yang belum ter-cover jaringan internet. Oleh karena itu, bersama KPU dan Bawaslu telah berkoordinasi intensif untuk mengidentifikasi wilayah yang sudah memiliki akses internet atau membutuhkan infrastruktur sesuai kondisi TPS. 

"Karena lokasi tersebut tidak semuanya dibangun oleh Bakti Kominfo, sehingga kita akan membangun infrastruktur digital di daerah yang memang memerlukan bantuan dari pemerintah," tegasnya. 

Jaringan pengiriman data melalui akses internet dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 sendiri diprediksi membutuhkan kapasitas bandwith 3 hingga 4 Mbps. Kominfo akan menggunakan kombinasi solusi teknologi agar kebutuhan akses internet penyelenggara Pemilu bisa terpenuhi. 

Apalagi rata-rata di wilayah 3T akses dan konektivitas sangat sulit dan juga tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan terrestrial.

"Sekarang, kita sedang mengusahakan semua wilayah yang sudah memiliki akses internet, itu bisa dijadikan sebagai TPS. Tidak semua menggunakan Base Transceiver Station (BTS), ada juga yang fixed broadband. Untuk wilayah yang belum termasuk di dalamnya, akan menggunakan teknologi ground segment dari Satelit SATRIA-1," tandasnya.

#jpnn/bin





 
Top