Adapun ungkapan di atas mengandung beberapa makna:
1. Fungsi ganda masjid:
Masjid memiliki dua fungsi utama: sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan, serta sebagai pusat pembinaan moral dan sosial masyarakat. Jika kemaksiatan merajalela, upaya pembinaan moral di masjid menjadi kurang efektif.
2. Dampak kemaksiatan:
Kemaksiatan dapat merusak tatanan sosial dan moral masyarakat. Jika kemaksiatan dibiarkan, upaya memakmurkan masjid menjadi kurang bermakna.
3. Keterkaitan:
Ada keterkaitan erat antara upaya memakmurkan masjid dengan upaya memberantas kemaksiatan. Jika kemaksiatan tidak diatasi, upaya memakmurkan masjid akan terasa sia-sia.
Tanggapan yang bijak:
Meskipun ada kekhawatiran tentang kemaksiatan, mengurus masjid tetap penting. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Perbaiki diri:
Setiap individu perlu memperbaiki diri dan menjauhi kemaksiatan. Ini adalah langkah awal yang paling penting.
2. Tingkatkan dakwah:
Masjid harus menjadi pusat dakwah yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan moral.
Libatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya memakmurkan masjid dan memberantas kemaksiatan.
4. Tegakkan hukum:
Pemerintah dan aparat penegak hukum perlu berperan dalam menegakkan hukum dan menindak pelaku kemaksiatan.
5. Jaga kesucian masjid:
Upayakan agar masjid tetap menjadi tempat yang bersih, nyaman dan kondusif untuk beribadah. Termasuk tidak menjadikan masjid sebagai tempat saling ghibah, menyelewengkan dana ummat, saling konfrontasi, membuka situs-situs porno [mentang-mentang ada fasilitas WiFi gratis], berpolitik praktis serta aktivitas-aktivitas lainnya yang berpotensi mengotori kesucian masjid.
Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan kemaksiatan dapat dikurangi dan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan moral dan spiritual masyarakat dapat terjaga.
#red/berbagai sumber
