JAKARTA -- Politikus Gerindra Andre Rosiade berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan atau meng-endorse Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Menurutnya, Jokowi mempunyai kekuatan politik yang besar. Endorsement Jokowi, kata Andre, akan berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah pendukung Prabowo.

"Tentu kita tidak bisa menutup mata kalau Pak Jokowi adalah kekuatan politik yang besar di Republik Indonesia," kata Andre kepada CNN Indonesia TV, Senin (5/12/2022).

Andre meyakini pendukung Jokowi akan berimigrasi ke Prabowo jika ada endorsement. Selain itu, menurut dia, endorsement Jokowi juga akan berefek positif dan membuat para kader Gerindra semakin semangat dalam menyukseskan pencapresan Prabowo.

"Kali endorsement ada dan benar, pemilih Pak Jokowi berimigrasi ke Pak Prabowo. Wabil khusus di kantong-kantong di mana Pak Prabowo kalah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur," ucap tokoh muda potensial asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tersebut. 

"Dan beliau Presiden tentu kalau ada dukungan kepada Pak Prabowo dan menambah semangat kami kader kader Gerindra untuk bekerja lebih semangat lagi memenangkan Prabowo," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan endorsement Jokowi akan merugikan Prabowo. Dia memprediksi pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 akan kabur dan membuat dukungan berkurang.

Pasalnya, mayoritas pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 lalu tidak menyukai Jokowi. Pada saat Prabowo kalah dan bergabung dengan kabinet Jokowi saja, kata Burhan, elektabikitas Prabowo langsung menurun.

"Kode dukungan Jokowi ke pak Prabowo tidak serta merta positif. Alih alih meningkatkan dukungan terhadap Prabowo, justru dukungan Pak Jokowi punya efek yang negatif," ujarnya.

Sebelumnya, hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) mengungkap dukungan Presiden Jokowi tak berpengaruh besar kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Survei LSI dalam rilisnya menyebut dukungan Jokowi hanya berpengaruh kurang dari dua persen. Sehingga dengan pengaruh itu, dukungan Jokowi tak berpengaruh jika elektabilitas antar capres terlalu jauh.

"Ketika persaingan margin besar (selisih lebih dari 3 persen), dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang," demikian dikutip dari rilis LSI, Rabu (23/11/2022).

#cnn/bin





 
Top