BENGKULU -- Diketahui prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021, berada pada angka 22,1 %. Sementara untuk data SSGI pada tahun 2022 sebesar 19 %, artinya prevalensi stunting Provinsi Bengkulu mengalami penurunan sebesar 3 persen.

"Karena memang ada program dari masing-masing instansi untuk bagaimana menyasar tidak hanya penanganan kasusnya tetapi juga bagaimana caranya untuk mencegah stunting termasuk yang dilakukan Polda Bengkulu," kata Rohidin Mersyah.

Ia menyebutkan ada dua daerah di Bengkulu yang angka stuntingnya masih terbilang tinggi, sehingga perlu keseriusan dan penanganan sistemis berjenjang dari semua pemangku kepentingan, yang dibangun dengan sistem regulasi untuk menurunkan angka stunting.

"Masih tinggi itu Bengkulu Tengah, itu masih jauh diatas rata-rata. Kalau Provinsi sudah 18%. Kemudian Bengkulu Selatan, dan yang rendah dalam posisi sangat baik itu   Kabupaten Kaur," pungkas Rohidin Mersyah.

#ant/emc




 
Top