LANGKAT, SUMUT -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba, sukarelawan Tuan Guru Sahabat (TGS) wilayah Sumatra Utara (Sumut) melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, serta cara memulihkannya secara Islami di Kelurahan Kuala Binge, Stabat, Langkat, Sumut. 

Korwil TGS Sumut, Zulfi Andika mengemukakan, pencegahan dan pemulihan dari kecanduan narkoba tidak hanya membutuhkan pendekatan fisik dan psikologis, tetapi juga pemahaman dan keteguhan agama yang kuat. 

"Kami sangat terpanggil untuk melaksanakan kegiatan ini agar nantinya ini bisa mencegah dan mengurangi pengguna narkoba yang selama ini meresahkan, karena merusak generasi bangsa," kata Zulfi, di sela kegiatan penyuluhan, Minggu (18/6/2023). 

Zulfi memaparkan, dalam situasi yang semakin kompleks dan beragam, upaya pencegahan narkoba yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman menjadi semakin penting. 

Oleh karenanya, TGS berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam melawan bahaya narkoba dan membantu generasi muda tumbuh menjadi individu yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual.

"Kami bekali anak remaja ini tentang nilai-nilai spiritual, nilai agama, yang nantinya menimbulkan akhlak terpuji. Bahaya narkoba tidak baik, sangat fatal akibatnya ketika mereka nanti akan meneruskan jenjang-jenjang kepemimpinan di negara ini," ujar Zulfi. 

Adapun, Ustaz Ibrahim Fansyuri menyatakan, pencegahan narkoba secara Islami dapat dilakukan dengan mematuhi semua apa yang diajarkan agama Islam, serta menjauhi larangannya, terutama menjalankan sholat lima kali dalam sehari. Sebab, Ibrahim menyebutkan dalam sholat itu bisa mencegah perbuatan tidak baik, termasuk perbuatan negatif tentang narkoba. 

"Ketika sholat ini istiqamah kita lakukan, maka maksiat maupun narkoba, insyaallah akan terhindar dari diri," ucap Ibrahim yang menjadi narasumber dalam acara ini. 

Sementara untuk memberikan solusi terhadap yang kecanduan narkoba, Ibrahim mengatakan pecandu harus dirangkul dan tidak boleh dijauhi. Para pencandu harus diajak menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

"Kami rangkul, kami bujuk, sama-sama untuk kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ajak agar taat patuh kepada ajaran agama," ucapnya.

Para remaja yang mengikuti pelatihan ini merasa terinspirasi dan termotivasi untuk menjauhi narkoba serta meningkatkan ibadah mereka. Mereka menyadari bahwa dengan mendekatkan diri pada Allah SWT, mereka memperoleh kekuatan untuk menghadapi godaan dan rintangan dalam hidup.

"Acara ini sangat bagus. Kami takut dengan narkoba, bahayanya narkoba. Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa melalui salat, lebih rajin ibadahnya, bakal kami terapkan," kata salah satu peserta, Raja Shaufi Aulia Simatupang usai kegiatan. 

Dalam acara yang diikuti oleh anak muda hingga remaja dari Masjid Al Karimah ini, diajarkan untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui salat yang khusyuk, mengaji Al-Qur'an dengan penuh penghayatan, dan mendekatkan diri Allah SWT melalui doa dan dzikir.

Sebelumnya, TGS juga mendorong peran majlis taklim sangat krusial untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang agama. Keberadaannya cukup penting dalam menebarkan nilai-nilai Islam yang penuh kedamaian, toleransi serta melestarikan warisan para leluhur.

Namun, di tengah tantangan kehidupan sosial yang demikian komplek, majelis taklim tentu dituntut berinovasi dan berkreasi dalam menyampaikan pesan spiritual sehingga dapat melahirkan tradisi-tradisi baik sesuai kondisi fakta yang dihadapi. Majelis taklim harus mampu menarik minat generasi muda untuk lebih giat belajar agama. 

"Saya titip pesan dalam kegiatan itu terutama pada generasi muda yang tengah menghadapi tantangan yang luar biasa. Di sini perlunya majelis taklim bisa menarik generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai keagamaan dengan baik," kata Zulfi.

#ant/gia




 
Top