JAKARTA -- Partai Demokrat mengklaim tak memasang harga mati kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), agar ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan, hal tersebut bukan syarat mutlak keberadaan partainya di dalam koalisi yang dibangun bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anies memang bakal capres yang didukung KPP. Nasdem menjadi partai pertama yang menominasikan eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Namun, karena Anies berstatus independen/nonpartai, Syarief tak yakin Nasdem 100 persen setia pada kesepakatan mendukung Anies.

"Statement yang keluar kan seakan-akan bagaimana (komitmen) Demokrat kalau bukan AHY (pendamping Anies). Lah, sekarang dibalik. Bagaimana jika AHY? Kami juga tidak tahu," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

Demokrat: Ini Merupakan Ice Breaking

Menurut dia, daripada menebar spekulasi, lebih baik seluruh pihak, termasuk sesama anggota koalisi, menunggu sosok bakal cawapres yang diklaim ditentukan Anies sendiri.

"Kita tunggui saja cawapres Anies siapa," ujar Syarief.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menuding Partai Demokrat tengah mengancam akan hengkang dari koalisi jika AHY tak dipilih mendampingi Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Ali menanggapi desakan Demokrat agar Anies segera menentukan figur pendampingnya untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Sebenarnya berterus terang saja, kalau bukan AHY jadi wakil, mau mundur. Bilang saja begitu,” ujar Ali seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

#kpc/bin




 
 
Top