BREBES, JATENG -- Beredar video oknum wartawan yang diarak warga ke balai desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Video tersebut sampai menyebar ke WhatsApp (WA) group, memperlihatkan 3 orang mengaku sebagai wartawan diduga melakukan pemerasan terhadap salah seorang warga desa tersebut. 

Ketiganya kemudian diarak warga dan digiring ke Balaidesa Pandansari, Brebes,  selanjutnya diserahkan ke Polsek Paguyangan.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Pandansari Irwan Setiawan membenarkan kejadian tersebut berada di wilayahnya. Bermula ketika ketiga oknum wartawan tersebut datang ke rumah W yang merupakan warga Desa Pandansari.

"Kedatangan mereka yakni mempermasalahkan warga yang menggunakan air untuk menyiram tanaman. Dimana, sumber air tersebut berasal dari dalam hutan," ujarnya.

Dengan kondisi itu, lanjutnya, kemudian ketiga oknum tersebut lalu memanfaatkan keadaan dan diduga memeras seorang warga dengan alih-alih tentang pemanfaatan air yang dianggap telah melanggar hukum.

"Karena merasa takut, warga kemudian mengindahkan dengan memberikan uang Rp4 juta kepada oknum wartawan itu," kata Irwan.

Tak sampai disitu, lanjut ia, ketiga oknum itu kemudian melancarkan aksi selanjutnya dengan mendatangi warga lain di lokasi yang sama. Dengan modus yang sama, mereka juga minta kepada warga itu untuk diberikan uang sebesar Rp15 juta.

"Negosiasipun disepakati dengan warga itu dengan memberikan uang sebesar Rp10 juta," bebernya.

Kendati tidak memiiliki uang disaat itu, kata dia, ketiganya diberi uang DP sebesar Rp2 juta dan dijanjikan akan dilunasi pada Kamis 21 September 2023.

"Datanglah oknum wartawan itu pada Kamis 21 September 2023. Sial bagi mereka, alih-alih dikabulkan, mereka malah dikepung oleh warga yang sudah menunggunya pada waktu yang sama," tandasnya.

"Setelah dikepung warga, kemudian mereka diseret ke balai desa Pandansari pada Jumat 22 September 2023 pukul 00.30 Wib yang kemudian diamankan di Polsek Paguyangan, Brebes," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Paguyangan AKP Sunarto mengatakan pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.

#prc/bin






 
Top