TANGERANG, JABAR -- PDIP akhirnya mengumumkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo. Terkait momen tersebut, kalangan pengusaha angkat bicara.  

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan, sebagai Ketua Umum Apindo pihaknya tidak bisa menilai baik atau buruknya seperti apa pilihan cawapres tersebut, karena semua pasti punya pilihan masing-masing.

"Pasti punya alasan kenapa pilih pasangan masing-masing. Yang pasti kami selalu mengatakan pemimpin masa depan ini sangat penting karena Indonesia hanya punya waktu 10 tahun untuk keluar dari yang kita sebut bonus demografi, karena setelah 10 tahun sudah nggak bisa bonus demografi lagi, itu menjadi aging population," kata Shinta saat ditemui di ICE BSD Tangerang, Rabu (18/10/2023).

Untuk itu, Shinta mengatakan ia tidak pernah bosan mengingatkan untuk memilih pemimpin yang men-support dalam penciptaan lapangan usaha di Indonesia.

"Jadi siapapun pemimpin yang akan datang, tentu saja itu pilihan dari masing-masing parpol yang menentukan. Kita tentu saja mau pemimpin yang bisa terus mendorong untuk berdaya saing, kompetisi Indonesia, pengembangan SDM (sumber daya manusia), ya itu pastinya," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Shinta, pihaknya mengharapkan pemerintah yang bisa terus menjaga keamanan dan stabilitas politik untuk bisa terus menjaga iklim usaha yang kondusif, dan bisa menarik investor melihat Indonesia. "Jadi ini saya rasa kunci," lanjutnya.

Shinta mengatakan Apindo juga telah membuat roadmap sebagai sumbangsih dari para pengusaha untuk para calon pemimpin. "Jadi ini masukan kami, sumbangsih kami kepada calon pemimpin-pemimpin yang akan datang, di situ lah kami sebutkan apa sebenarnya hal-hal yang dibutuhkan," tuturnya.

Shinta menilai pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud merupakan pasangan yang cukup baik untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

"Saya rasa (pasangan itu) baik-baik saja. Saya rasa semua pasti sudah memilih yang terbaik. Jadi kami bukan dalam posisi untuk menilai secara politis. Siapapun pemimpin yang akan dicalonkan pasti sudah melalui proses untuk mencari pemimpin dan pasangan yang mumpuni, yang paling cocok satu sama lain," jelasnya.

Sementara, saat ditanyai pendapat terkait umur capres maupun cawapres yang mencalonkan bisa di bawah 40 tahun, Shinta mengatakan, dalam menentukan pemimpin tidak bisa bicara umur maupun gender, siapapun pemimpinnya yang penting mampu membawa Indonesia untuk Indonesia maju

"Kita nggak bisa ngomong umur, tidak bisa ngomong gender, saya rasa ini inklusif siapa saja, yang penting pemimpin itu bisa membawa Indonesia untuk menuju Indonesia maju," katanya.

#cnbc/bin





 
Top