PADANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M Djamil Padang, Sumatera Barat, membentuk tim dokter untuk menangani bayi 5 bulan inisial AA yang mengalami pembengkakan pada perutnya. 

Tim dokter tersebut diketuai dokter spesialis bedah anak, Budi Arnofian,  dibantu dokter spesialis lainnya seperti dokter spesialis anak, anestesi dan lainnya.

"Betul, kita bentuk tim untuk menangani kasus bayi itu," kata Direktur RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas kepada awak media, Selasa (24/10/2023).

AYO BERMITRA! JADI BIRO IKLAN SUMATRAZONE! 

Dovy menyebutkan, pihaknya akan memeriksa kesehatan bayi tersebut sebelum dilakukan operasi. 

Sedianya pada Rabu (25/10/2023) ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan si bayi. 

"Selanjutnya akan ditentukan tindakan secepatnya," kata Dovy.

Ketua Tim Dokter Budi Arnofian menyebutkan, kasus bayi tersebut berkemungkinan besar merupakan tumor "teratoma".

"Teratoma itu menyerupai janin yang memiliki rambut, tulang dan lemak. Tapi dia adalah tumor," kata Budi.

Menurut Budi, tumor tersebut perlu segera diangkat karena bisa menjadi parasit di dalam tubuh si bayi. 

"Segera kita lakukan tindakan. Kita periksa dulu kesehatan bayinya dulu. Apakah bisa langsung dioperasi atau bagaimana, nanti kita lihat," jelas Budi.

Ahli Radiologi RSUP M Djamil dr. Tuti Handayani mengatakan, ada dua dugaan penyebab bengkak tersebut.dugaan pertama, di dalam perut AA ada janin yang merupakan saudara kembarnya. Namun, janin tersebut telah mati.

Dugaan kedua, ada tumor di dalam perut bayi tersebut. Tumor ini terdiri dari komponen padat, lemak dan cairan.

Sebelumnya viral di media sosial (medsos), perut bayi laki-laki usia 5 di bulan inisial AA di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, didapati membengkak. Warga kampung tempat si bayi beserta orangtuanya menetap seketika gempar. Banyak yang menduga bahwa pembengkakan disebabkan ada janin yang hidup dalam perut AA.

Dari hasil pemeriksaan RSUP M Djamil Padang, ada dua dugaan penyebab bengkak tersebut. Menurut Ahli Radiologi RSUP dr. M Djamil Padang, dr. Tuti Handayani, dugaan pertama, di dalam perut AA ada janin yang merupakan saudara kembarnya. Namun, janin tersebut telah mati.

Dugaan kedua, ada tumor di dalam perut bayi tersebut. Tumor ini terdiri dari komponen padat, lemak, dan cairan.

Ayah AA, Hendi mengatakan, pembengkakan itu berawal sekitar tiga bulan lalu. Saat itu, AA sering menangis.

Hendi dan istrinya kemudian memeriksakan AA ke rumah sakit dan diketahui ada benjolan di perut bayi mereka. Petugas Puskemas menduga benjolan tersebut tumor.

Hendi kemudian membawa AA ke rumah sakit di Painan, lalu AA dirujuk ke RSUP dr. M Djamil.

Berdasarkan pemeriksaan awal di RSUP M Djamil, penyebab pembengkakan karena ada janin atau tumor di dalam perut AA.

Hendi saat ini masih berupaya mengumpulkan uang untuk membiayai operasi AA.

“Kondisi sedang memburuk sekali sekarang. Biaya pengobatan tidak ada, harus dioperasi,” ungkap Hendi.

#kpc/bin





 
Top