Oleh:
Feri Irawan S.Si, M.Pd #


PERINGATAN Hari Guru Nasional (HGN) ke-78 pada 25 November 2023 bertemakan "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar", tidak hanya dipandang sebagai peringatan semata. Tetapi harus benar-benar menjadi momentum dalam mengevaluasi dan merefleksikan kembali perkembangan dan prestasi pendidikan Aceh setahun, bahkan beberapa tahun terakhir. Selain itu, HGN harus menjadi tumpuan dalam memproyeksikan arah dan masa depan pendidikan Aceh ke depan.

BACA JUGA: Asesor Sayangkan Fakta Gaji Guru PAUD di Sumbar Masih Jauh di Bawah UMP

Sebagai sebuah prestasi, perkembangan pendidikan Aceh cukup membanggakan. Pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2023, siswa terbaik Tanah Rencong mempersembahkan lima medali; 3 emas, dan 2 perak. Perolehan itu membawa Aceh berada di urutan ke-5 nasional dan melampaui provinsi-provinsi di pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan serta Papua. Menjadi nomor satu di luar Jawa dinilai menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Aceh.

Pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA dan SMK Tingkat Nasional tahun 2023, Aceh masuk tujuh besar secara nasional dan satu besar untuk wilayah Sumatera. Ada Nazura Trisyah Putri, siswa SMAN 3 Meulaboh berhasil meraih medali perak sekaligus peraih kategori Fair Play di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2023 cabang bulu tangkis.

KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Sumatrazone? Syarat Ringan, Hubungi Kami via WA: +6283181675398! QUOTA TERBATAS!

Prestasi berikutnya, ada Alfa siswa SMA Fatih Bilingual School Banda Aceh meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-53 Tahun 2023 di Tokyo, Jepang. Alfa adalah pelajar Aceh pertama yang berhasil meraih medali perunggu untuk Indonesia pada ajang IPhO 2023.

Kemudian, prestasi Aceh pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 juga perlu diapresiasi. Aceh menempati peringkat kelima siswa diterima terbanyak di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur SNBP tahun 2023. Prestasi lainnya, perpustakaan MAN Aceh Barat Daya meraih juara harapan dua lomba perpustakaan jenjang SMA/SMK/MA Tingkat Nasional 2023. Dan masih ada beberapa prestasi lainnya yang penulis tidak sebutkan.

Prestasi tersebut patut kita syukuri. Semua ikhtiar mulai menunjukkan keberhasilan. Meskipun demikian, capaian ini belum memenuhi semuanya. Kita harus lebih komprehensif, perlu peningkatan mutu yang berkesinambungan.

Bakat dan talenta

Prestasi tersebut di satu sisi memang layak ’’dirayakan” dan diapresiasi. Bahkan, kata terima kasih harus dilayangkan kepada para siswa yang sudah berjuang mengibarkan panca cita di podium pendidikan nasional. Di sisi lain, prestasi tersebut harus jadi bahan evaluasi bersama untuk terus meningkatkan prestasi dan melahirkan inovasi untuk dunia pendidikan Aceh. Sebagai sebuah refleksi, prestasi pendidikan Aceh termasuk di LKS, OSN, O2SN dan FLS2N 2023, bisa menunjukkan taringnya di tingkat nasional.

BACA JUGA: PGRI Pusat Pecah, Diduga Ada Keterlibatan Oknum Pejabat Kementerian

Dari lomba-lomba di atas, kita sebenarnya bisa melihat beberapa hal. Di antaranya, (1) Aceh memiliki siswa yang berbakat dan bertalenta. Penulis percaya, talenta itu melimpah di luar sana. (2) Tekad, optimisme, dan kerja keras putra-putri Aceh sangat luar biasa. Itu patut diacungi jempol sehingga mampu mengharumkan "bendera panca cita" di kancah nasional.

Dengan kata lain, Aceh memiliki modal penting untuk terus berprestasi. Bakat dan talenta siswa Aceh melimpah dari 23 kabupaten/kota. Tekad anak-anak Aceh cukup besar. Optimisme dan kegigihan mereka terbukti. Dan, itu potensi. Tinggal mau dibawa ke mana dan bagaimana sistem pengelolaan pendidikan ke depan.

Masa depan prestasi pendidikan Aceh seperti mendapat angin segar lewat beberapa terobosan penting belakangan ini. Desain besar pendidikan Aceh yang diluncurkan tahun ini menjadi wujud komitmen bersama dalam memajukan pendidikan Aceh. Masyarakat kita tentu menaruh harapan besar terhadap  terobosan tersebut.

Grand design yang sudah diluncurkan seperti di SK-kan 68 SMK menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD), merekrut dan melatih 550 guru inti untuk persiapan tes ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN), terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Kurikulum Muatan Lokal Aceh Pada SMA/SMK. Selanjutnya Pergub Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Kurikulum Berbasis Teknologi dan Kewirausahaan Islami pada SMK.

Kebijakan ini diharapkan mampu menemukan banyak talenta Aceh yang kompetitif di bidang pendidikan. Memiliki rasa kompetitif ibarat pemantik api yang menumbuhkan gairah untuk terus menjadi siswa yang produktif. Hanya lewat iklim kompetitif bakat-bakat hebat bakal muncul.  Dan ini terbukti lewat raihan prestasi di sejumlah ajang di tingkat nasional dan internasional tahun ini.

#Penulis adalah Kepala SMKN 1 Jeunieb dan Ketua IGI Daerah Bireuen






 
Top