JAKARTA -- Hari melahiran (harlah) atau milad yang ke-111 Muhammadiyah jatuh pada Sabtu (18/11/2023) kemarin. Muhammadiyah merupakan  Organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang berkontribusi besar dalam bidang pendidikan di Tanah Air. Salah satunya tampak dari banyaknya sekolah Muhammadiyah hingga perguruan tinggi.

BACA JUGA: Ini Dia 51 Contoh Slogan Pendidikan, Singkat dan Mudah Diingat

Maka tak heran jika KH Ahmad Dahlan disebut sebagai salah satu pahlawan nasional yang giat di bidang pendidikan. Sama seperti KH Hasyim Asy'ari, RA Kartini, Dewi Sartika hingga Rohana Kudus.

1. KH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 di Kauman, Yogyakarta. Berkat ilmu dan pengetahuannya, ia membangun pondok bagi muridnya terkhusus di bidang ilmu falaq, tauhid, dan tafsir.

KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Sumatrazone? Buruan Hubungi Kami via WA: +6283181675398! Syarat Ringan, QUOTA TERBATAS!

Tidak hanya itu, pendirian Muhammadiyah juga turut berperan dalam menyediakan ruang pendidikan. Hal tersebut terwujud melalui pendirian Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.

Madrasah ini tidak hanya berfokus pada kegiatan mengaji Al-Qur'an saja. Tetapi juga pada berbagai ilmu lainnya.

2. RA Kartini

Pahlawan nasional wanita yang turut memperjuangkan pendidikan di Indonesia ialah Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini. Ia merupakan pahlawan kelahiran Jepara, 21 April 1879.

Anggapan bahwa wanita tidak perlu mengejar pendidikan tinggi memunculkan pemikiran Kartini untuk memperjuangkan emansipasi wanita pribumi. Ia berjuang untuk menegakkan hak perempuan melalui pendidikan dan pengetahuan.

BACA JUGA: "Ujian Online" Salah Satu Langkah Transormasi Digital Sektor Pendidikan

RA Kartini pun membangun sekolah khusus wanita yang pada saat itu bertempat di sebelah timur pintu gerbang kantor sang suami, KRM Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat yang merupakan seorang Bupati Rembang.

3. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika juga dikenal sebagai pahlawan yang turut memperjuangkan pendidikan. Ia lahir di Cicalengka, Jawa Barat pada 4 Desember 1884.

Dewi Sartika turut membangun pendidikan bagi perempuan Indonesia di zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada masa itu, pendidikan yang didapat para gadis remaja hanya sebatas untuk mempersiapkan mereka menjadi seorang istri dan ibu nantinya.

Sementara itu, Dewi Sartika beranggapan bahwa perempuan harus memiliki banyak kemampuan. Akhirnya ia mendirikan Sekolah Istri pada 16 Januari 1904, yang ditujukan untuk anak-anak perempuan.

Dengan didirikannya Sekolah Istri tersebut, Dewi Sartika memiliki tekad untuk memberikan ilmu bagi anak-anak yang membutuhkan pendidikan.

4. KH Hasyim Asy'ari

Selain KH Ahmad Dahlan, ada KH Hasyim Asy'ari yang turut menegakkan pendidikan terutama bagi umat Islam. KH Hasyim merupakan salah seorang ulama kelahiran Jombang pada 14 Februari 1871.

KH Hasyim juga dikenal sebagai pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Tujuan didirikannya NU tersebut yakni untuk mengajarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah serta untuk mempererat persatuan umat Islam.

Tidak hanya melalui NU, KH Hasyim juga turut menghasilkan sejumlah karya ilmiah, seperti Al-Imam al-Ghazali wa Arauhu al-Kalamiyah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ia turut mendirikan pusat ajaran Islam melalui Pondok Pesantren Tebu Ireng.

5. Rohana Kudus

Perempuan asal Sumatra Barat, Rohana Kudus ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI Joko Widodo. Gelar yang diperolehnya tidak terlepas dari kepeduliannya terhadap dunia pendidikan bagi wanita.

Kepedulian Rohana terlihat melalui Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) yang didirikannya. Sekolah ini didirikan di Kota Gadang pada 1911.

Sekolah ini dibangun untuk perempuan yang ingin belajar baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, serta bahasa Belanda.

Itulah lima pahlawan nasional yang turut menjadi pejuang di bidang pendidikan. Jasa mereka sangatlah besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, sehingga layak dikenang sepanjang masa.

#red






 
Top