PADANG -- Sebelum menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Universitas Andalas (Unand) kepada Dr. Efa Yonnedi, rupanya pada Sabtu (18/11/2023) lalu Prof. Yuliandri dalam kapasitas sebagai Rektor Unand Periode 2019 - 2023 masih sempat meresmikan bangunan laboratorium sentral baru Unand bersama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Republik Indonesia Prof Nizam.

Diketahui, Dr. Efa Yonnedi resmi dilantik menjadi Rektor Unand periode 2023-2028 pada Senin (21/11/2023), atau tiga hari setelah peresmian  bangunan laboratorium sentral baru Unand tersebut. Mantan Komisaris Utama Bank Nagari itu dilantik sekaligus dikukuhkan sebagai Rektor Unand oleh Ketua Majelis Wali Amamat (MWA), Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M, bertempat di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang.

BACA JUGA: Prof. Tafdil Husni Siap Lepas Jabatan Rektor UBH Jika Tak Penuhi Tuntutan Mahasiswa 7 Fakultas!

Kembali menyoal bangunan laboratorium sentral baru Unand yang diresmikan tiga hari sebelum pelantikan rektor baru, peletakan batu pertamanya diketahui telah dilakukan pada 2 Juni 2022 lalu oleh Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Mohammad Sofwan Effendi.

Prof. Yuliandri yang masih dalam kapasitas sebagai Rektor Unand acara peresmian, Sabtu (18/11/2023), mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari Kemendikbudristek telah menyetujui pembangunan laboratorium tersebut. Tak hanya Kemendikbudristek, pembangunan laboratorium ini pun dikawal oleh Bappenas dan Kemenkeu.

Menurut Prof Yuliandri, pembangunan laboratorium dapat berjalan sukses berkat sumber pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

"Ini merupakan salah bentuk mekanisme inovasi pembiayaan pemerintah dalam APBN, terutama untuk penyediaan infrastruktur dalam berbagai sektor, termasuk dalam program pengembangan dan penunjang pendidikan tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN)," ujar Prof Yuliandri, mengutip laman resmi Unand, Rabu (22/11/2023).

Biaya Pembangunan Rp 209 Miliar

Lebih lanjut, Prof. Yuliandri mengatakan biaya pembangunan laboratorium baru Unand ini mencapai Rp 209 miliar. Laboratorium memiliki luas lahan 1,2 Ha dan luas bangunan 7.643 meter persegi.

Menurut Prof Nizam, membangun sebuah laboratorium dan mengadakan peralatan itu mudah selagi ada anggaran. Ia menekankan soal bagaimana bangunan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan IPTEK dengan baik.

BACA JUGA: Dipimpin Rektor Baru, Unand Diharapkan Lebih Berkembang dan Berinovasi

"Itulah tugas sesungguhnya dari seluruh sivitas akademika Universitas Andalas," ujarnya.

Setelah mengamati kampus Unand selama 15-30 tahun, Prof Nizam berpendapat bahwa Unand unggul dalam riset soal gambir.

"Demikian juga dengan riset di bidang Kesehatan, Pertanian yang harus dijaga dan dipertahankan serta diakselerasi lebih lanjut," katanya.

Dengan adanya laboratorium sentral Unand ini, Prof Nizam berpesan kepada dosen, mahasiswa juga tenaga kependidikan untuk bisa mengelola dan memelihara bangunan tersebut dengan baik.

#ede






 
Top