JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur menteri-menteri yang tidak peka dengan dinamika kenaikan harga kebutuhan pokok dan Pertamax. Jokowi meminta para menteri menceritakan alasan kenaikan agar bisa berempati.

"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna 5 April seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Jokowi kemudian menyoroti kenaikan harga Pertamax. Dia menyinggung soal kenaikan harga yang alasannya tidak diceritakan kepada rakyat.

"Yang kedua Pertamax. Menteri juga tidak menjelaskan apa-apa. Mengenai ini hati-hati. Kenapa Pertamax? Diceritain dong kepada rakyat," tuturnya.

Jokowi meminta menterinya memiliki empati terkait masalah ini. Sebab menurutnya, selama ini tidak ada penjelasan terkait masalah kenaikan harga energi ini.

"Ada empati kita gitu loh. Nggak ada. Yang berkaitan dengan energi nggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," ungkapnya.

Jokowi memperingatkan bahwa kabinetnya bisa dianggap tidak bekerja jika hanya diam saja. Apalagi jika tidak ada pernyataan dari menteri terkait.

"Kalau kerja nggak detail, kerja nggak betul-betul dilihat dan kita diem semuanya nggak ada statement, dianggap kita ini nggak ngapa-ngapain atau nggak kerja," tegasnya.

Jokowi meminta semua menterinya fokus bekerja. Dia tidak ingin lagi mendengar soal penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.

"Fokus bekerja dalam penanganan-penanganan kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, perpanjangan, ndak," ujar Jokowi.

Berikut ini isi arahan lengkap Jokowi di hadapan para menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna 5 April:

Assalamualaikum wr wb. Selamat siang. Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati bapak Wakil Presiden dan bapak ibu sekalian, para peserta sidang kabinet paripurna pagi hari ini.

Kita semua tahu bahwa situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah. Situasi yang tidak gampang. Saya kira sisi baik fiskal kita, moneter kita, sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak utamanya yang berkaitan dengan kenaikan inflasi hampir di semua negara.

Kesadaran ini harus kita miliki dan dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah.

Amerika inflasinya saat ini sudah di angka 7,9% yang biasanya di bawah 1%. Di Uni Eropa juga sudah masuk di angka 7,5%, yang biasanya juga kira-kira hanya 1%. Turki sudah di angka 54%. Angka-angka seperti ini akan membawa kita yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan. Tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Nggak mungkin kita tidak menaikkan BBM, nggak mungkin.

Oleh sebab itu kemarin naik Pertamax. Oleh sebab itu kewaspadaan yang tinggi ini harus setiap hari, setiap minggu, harus diitung terus. Bagaimana harga gas, dan terutama memang selain harga energi dan harga pangan. Dua hal ini yang sangat-sangat penting untuk kita waspadai bersama dan harus selalu dirapatkan dan dikonsolidasikan. Tidak keliru dalam mengambil keputusan.

Dan sekali lagi, selain rakyat hambir di seluruh negara sudah mengalami ini, kita, masyarakat kita, rakyat kita sudah merusakan dampaknya dari kenaikan inflasi, kenaikan energi, kenaikan harga bahan pangan. Barang-barang kebutuhan pokok juga sudah semakin naik.

Hati-hati. Utamanya ketersediaan pasokan dua hal tadi, pangan maupun energi. Apalagi ini menjelang lebaran. Oleh sebab itu, yang hadir di sini semua anggota kabinet, kepada semua menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyatan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat.

Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap masyarakat tidak melakukan apa-apa. Tidak ada statment, tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah empat bulan. Tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi.

Yang kedua Pertamax. Menteri juga tidak menjelaskan apa-apa. Mengenai ini hati-hati. Kenapa Pertamax? Diceritain dong kepada rakyat. Ada empati kita gitu loh. Nggak ada. Yang berkaitan dengan energi nggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi.

Terutama betul-betul ini yang saya minta berhubungan dengan kebutuhan pokok dirumuskan betul tidak hanya urusan minyak goreng. Tetapi dilihat satu-persatu. Urusan beras seperti apa, urusan kedelai nanti seperti apa. Urusan gandum nanti akan seperti apa.

Kalau kerja nggak detail, kerja nggak betul-betul dilihat dan kita ini diem semuanya nggak ada statement, hati-hati, dianggap kita ini nggak ngapa-ngapain atau nggak kerja. Atau mungkin nggak ngapa-ngapain dan nggak kerja. Sekali lagi merumuskan kebijakan yang tepat. Melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang cepat di lapangan dan memberikan pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat.

Hati-hati arus mudik ini bisa di luar perkiraan kita. Oleh sebab itu semua, Kapolri dibantu TNI, Menteri Perhubungan yang dikoordinasi Pak Menko, betul-betul menyiapkan ini jangan sampai keliru mempersiapkan jalur mudik yang baik dan bisa meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik dan arus balik nantinya. Harus mulai dihitung betul.

Ini bisa, kalau yang saya tangkap di bawah, ini semuanya mau mudik semua. Jadi persiapannya juga harus ekstra. Yang berkaitan dengan bantuan sosial saya harapkan PKH dan lain-lain, plus yang kemarin BLT minyak goreng bisa disalurkan secepat-cepatnya, sebelum lebaran tiba. Syukur dalam minggu-minggu ini sudah bisa tersalurkan.

Bukan apa-apa, mungkin kita tidak merasakan. Tapi Rp 300 ribu bagi rakyat pas mau lebaran itu rasanya betul. Saya bisa merasakan betul itu senengnya kalau bisa memegang uang itu. Bisa dipakai untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Saya ingin mengingatkan kembali padat karya jangan dilupakan. Situasi seperti sekarang ini kita memerlukan lapangan kerja yang seluas-luasnya.

Oleh sebab itu ini perlu saya mengingatkan lagi agar tidak lupa. Dorong industri-industri berkaitan dengan pangan, mungkin pakan ternak dalam skala kecil. Dirumuskan juga yang berkaitan dengan cold storage logistics yang bisa dipakai untuk menyimpan bahan pangan dalam waktu yang sangat panjang.

Kemudian yang berkaitan dengan investasi, insentif untuk industri-industri yang padat pekerja. Itu tolong diberikan ruang yang sebesar-besarnya. Industri yang berkaitan dengan subtitusi impor atau TKDN diberikan yang seluas-luasnya dalam rangka yang di depan tadi sudah saya sampaikan. Sekali lagi jelaskan situasi global yang sangat sulit. Sampaikan dengan bahasa rakyat. Dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi.

Jangan menimbulkan polemik di masyarakat. Fokus bekerja dalam penanganan-penanganan kesulitan yang kita hadapi. Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, perpanjangan, ndak.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Terima kasih.

#dtc/bin




 
Top