Dr. Azrimaidaliza, SKM, MKM

- Dosen Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Andalas

- Anggota Pengurus Persagi DPD Provinsi Sumatera Barat

HARI ini tepat tanggal 25 Januari ditandai sebagai Hari Gizi Nasional. Untuk tahun ini, hari gizi nasional ke-63 mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “Protein Hewani Setiap Makan” dan “Isi Piringku Kaya Protein Hewani”. Tema ini diangkat untuk mengingatkan dan mengedukasi masyarakat agar meningkatkan konsumsi protein khususnya protein hewani bagi balita dan ibu hamil sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.


Data dari riset kesehatan nasional oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan angka kejadian stunting pada anak balita masih tinggi atau diatas 20% sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk melaksanakan berbagai program dengan melibatkan semua sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting. 

Dampak jangka pendek dan jangka panjang yang ditimbulkan dari kondisi stunting pada anak diantaranya terkait pertumbuhan tinggi badan dan kecerdasan tidak optimal serta rentan terhadap permasalahan kesehatan. 

Protein merupakan salah satu zat gizi yang harus dipenuhi dalam jumlah yang cukup dan diketahui berperan sebagai zat pembangun. 

Sebenarnya sumber protein bisa didapatkan dari berbagai hewan, seperti daging sapi, daging ayam, ikan, udang, telur dan susu kemudian dari nabati atau tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan dan produk olahan, yaitu tempe dan tahu. 

Protein hewani adalah sumber makanan yang baik untuk tumbuh kembang balita, hal ini dihubungkan dengan kandungan asam amino yang lengkap dan proses penyerapannya dalam tubuh lebih baik dibandingkan dengan protein nabati.

Berbagai studi sudah membuktikan termasuk studi yang dilakukan oleh penulis sendiri adanya hubungan yang kuat antara konsumsi protein dengan stunting bahkan hasil studi lebih spesifik menunjukkan bahwa konsumsi sumber protein hewani yang bervariasi setiap hari memberikan lebih banyak manfaat terhadap tumbuh kembang balita dibandingkan hanya mengonsumsi satu jenis sumber protein hewani saja.

Realitas Masyarakat

Realitas yang dihadapi di masyarakat terlihat tingkat konsumsi protein dari sumber hewani masih rendah dan belum bervariasi terutama dari daging sapi dibandingkan sumber protein lainnya misalnya daging ayam, ikan, telur dan susu dikarenakan harganya masih tergolong mahal sehingga sulit dibeli oleh masyarakat menengah ke bawah. 

BACA JUGA: Kasus Stunting Dominan Disebabkan Faktor Ekonomi

Bahkan pada beberapa kondisi justru terjadi peningkatan harga ikan dan telur yang biasa dikonsumsi masyarakat. Dengan kondisi tersebut tentu saja konsumsi protein dari hewani semakin sulit dipenuhi oleh masyarakat umum. 

Harapan kita bersama stabilitas harga dan produksi pangan hewani ini terjaga dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga percepatan penurunan stunting dimungkinkan sesuai dengan target pemerintah tahun 2024 yaitu di bawah 14%, disamping kegiatan promosi atau edukasi yang harus terus disampaikan kepada masyarakat melalui berbagai media dan kegiatan termasuk dalam memperingati Hari Gizi Nasional untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku konsumsi protein hewani. 

Selamat Hari Gizi Nasional! Ayo bersemangat dan berperan dalam percepatan penurunan stunting dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia!

###






 
Top