PADANG -- Aksi dua pria diduga pelaku penculikan anak di kawasan Gurun Laweh Padang kemarin sore ternyata hanya karangan cerita seorang siswi SD yang takut ke sekolah lantaran terlambat masuk. 

Hal itu terungkap dari hasil penyelidikan Polsek Lubuk Begalung (Lubeg) serta pengakuan sang siswi SD bahwa aksi percobaan penculikan tersebut sengaja ia rekayasa lantaran takut kena marah guru jika terlambat masuk sekolah. 

Kapolsek Lubeg Kompol Harry Mariza Putra, kepada awak media menegaskan bahwa kejadian percobaan penculikan terhadap "Z" (11) siswi SD Negeri 14 Gurun Laweh pada Senin (30/1/2023) siang tidak pernah ada. Semua itu hanya rekayasa.

BACA JUGA:  Sempat Diseret Penculik Berpisau, Siswi SD di Padang Selamat Usai Pukul Tangan Pelaku

Inisiatif Z mengarang cerita seolah-olah dirinya telah menjadi korban percobaan penculikan oleh dua pria dewasa hingga akhirnya lolos dari cengkeraman para penculik yang juga disebutnya sempat mengancam pakai pisau, menurut kapolsek bersifat spontanitas belaka. Hanya lantaran ia takut dimarahi guru jika terlambat masuk ke sekolah. 

"Nah, begitu turun dari angkot yang ia  tumpangi, Z tersadar bahwa dirinya telah terlambat sampai di sekolah. Setelah itu ia sengaja membuang tas dan sepatunya, lalu pergi ke rumah neneknya yang jaraknya terbilang dekat dengan sekolah, hingga membuat cerita percobaaan penculikan tersebut dan selanjutnya melaporkan hal itu ke pihak sekolah," papar Kompol Harry Mariza Putra, ditimpali anggukan mengiyakan dari Z sang siswi kelas 5 SD yang juga dihadirkan di ruang kerja Kapolsek Lubeg, Selasa (31/1/2023) siang. 

Telah Lapor ke Kapolresta Padang

Terkait aksi percobaan penculikan anak yang ternyata hanya sebuah rekayasa seorang siswi SD lantaran terlambat sekolah dan takut dimarahi guru ini telah dilaporkan Kapolsek Lubeg ke atasannya, Kapolresta Padang. Berikut laporan terkait, sebagaimana beredar di banyak group WhatsApp (WA) warga Padang dan awak media, Selasa (31/1/2023) sore:

========================

Assalamualaikum.Wr.Wb

*Kepada Yth : Bapak Kapolresta Padang*

Selamat Sore Komandan,

Mohon ijin melaporkan Komandan

Pada Hari Ini Selasa tanggal 31 Januari 2023 sekira pukul 11.30 Wib di Wilkum Polsek Lubuk Begalung telah dilaksanakan giat Penyelidikan Anggota Unit Intelkam Dan Reskrim Polsek Lubuk Begalung terkait adanya Kejadian Percobaan Pencurian Anak SD 14 Gurun Lawas Padang.

Adapun Penyelidikan dilakukan langsung dengan melakukan Intrograsi terhadap Korban penculikan dan orang tuanya.

Adapun identitas yang dilakukan Intrograsi:

1. Zahra Mutiara Ramadani Pgl. Zahwa, Perempuan, 12 thn, Minang, Pelajar SDN 14 Gurun Laweh Kec. Lubuk Begalung (Kelas 5) 

A : Ampalu Pengambiran Kel. Pagambiran Ampalu Nan XX Kec. Lubuk Begalung Kota Padang.

Informasi yang diperoleh:

1. Bahwa Kejadian Penculikan yang dialaminya pada Hari Senin Tanggal 30 Januari 2023 Sekira pukul 07.20 Wib di Dekat SDN 14 Gurun Lawas Padang *Tidak Benar*

2. Kejadian Penculikan tersebut merupakan Rekayasa yang dibuat sendiri oleh nya (Zahra Mutiara Ramadani Pgl. Zahwa)

3. Adapun alasan Rekayasa kasus Penculikan tersebut karena Dianya (Zahra Mutiara Ramadani Pgl. Zahwa) malas pergi kesekolah dan rekayasa penculikan tersebut dibuat untuk menjadi alasan dirinya (Zahra Mutiara Ramadani) untuk tidak masuk Sekolah

4. Tas dan sepatunya (Zahra Mutiara Ramadani Pgl. Zahwa) sengaja dibuang sendiri, dan setelah membuang tas dan sepatunya ke belakang rumah warga selanjutnya dianya (Zahra Mutiara Ramadani Pgl. Zahwa) berlari ke rumah neneknya yang tidak jauh dari lokasi, dan kepada Neneknya diceritakan bahwa dirinya mengalami percobaan Penculikan

5. Mendengar pengakuan dirinya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl. Zahwa) kemudian neneknya mengantarkan Zahra ke Sekolah dan memberitahukan kepihak sekolah bahwa cucunya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl. Zahwa) telah mengalami percobaan penculikan) 

Kemudian Personil Intelkam dan Reskrim Polsek Lubuk Begalung melakukan Pulbaket terhadap orang tua korban An. Syafrina Pgl. Rina, 38 Tahun, Koto, Ibu Rumah Tangga, Ampalu Pengambiran Kel. Pagambiran Ampalu Nan XX Kec. Lubuk Begalung Kota Padang.

Dari orang tuanya tersebut diperoleh Informasi Sebagai Berikut:

1. Bahwa Kejadian Percobaan Penculikan terhadap Anaknya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl. Zahwa) yang terjadi pada Hari Senin tanggal 30 Januari 2023 Sekira pukul 07.20 Wib di Sekitar SDN 14 Gurun Laweh Kota Padang *adalah berita bohong*

2. Adapun berita bohong terkait Percobaan Penculikan tersebut merupakan *Rekayasa*  yang dibuat oleh Anaknya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl. Zahwa) 

3. Adapun alasan melakukan Rekayasa Penculikan oleh anaknya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl Zahwa) karena anaknya malas masuk sekolah pada hari itu karena anaknya terlambat sampai disekolah

4. Cerita Rekayasa Penculikan tersebut dibuat anaknya (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl Zahwa) untuk dijadikan alasan tidak masuk sekolah

Mendapat Informasi bahwa Kasus Percobaan Penculikan anak SD 14 Gurun Laweh tersebut merupakan rekayasa korban sendiri (Zahra Mutiara Ramadani, Pgl. Zahwa) selanjutnya Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Harry Mariza Putra, S.Si memerintahkan Personil Polsek Lubuk Begalung untuk membawa Korban dan Orang Tuanya ke Polsek Lubuk Begalung untuk dilakukan Intrograsi lebih lanjut.

Setelah mengakui Perbuatannya telah melakukan Rekayasa Penculikan tersebut selanjutnya Korban dan orang tuanya membuat surat pernyataan dan membuat Video Testimoni /pengakuan bahwa Kasus Penculikan yang dialaminya merupakan Rekayasa korban sendiri.

Demikian Kami Laporkan Komandan 

Terima Kasih.


                      Hormat Kami

      *KAPOLSEK LUBUK BEGALUNG*


*Wassalamualaikum Wr.Wb.*


Tembusan      :

______________


1. Waka Polresta Padang.

2. Kabag Ops

3. Kasat Intelkam

4. Kasat Reskrim 

5. Kasat Bimas

6. Kasi Humas

7. Kasi Propam

=====================

Akhir-akhir ini informasi seputar kasus penculikan anak kian gencar bahkan terkesan massif, kabar sehingga menjadi momok menakutkan bagi para orangtua. Apalagi aksi tersebut dikaitkan dengan sindikat penjualan organ tubuh manusia. 

Sempat Bikin Geger

Pada Senin (30/1/2023) kemarin,  mencuat informasi tentang aksi percobaan penculikan anak di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Informasi yang  belakangan terungkap semata rekayasa seorang siswi kelas 5 SD ini sempat bikin geger, terutama kalangan orangtua yang anaknya masih duduk di bangku SD atau SMP. Bahkan awak media ikut sibuk meliput pengakuan sang siswi SD hingga jadi bahan lansiran sejumlah media online. 

Diinformasikan bahwa korban yang berstatus siswi kelas 5 SD berhasil luput dari cengkeraman dua pria dewasa yang diduga sebagai pelaku penculikan. 

Percobaan aksi diduga penculikan terjadi di lingkungan Kelurahan Gurun Laweh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, Sumbar, Senin (30/1/2023) siang. 

Warga setempat geger pasca beredarnya kabar dugaan penculikan yang dialami “Z” (11) siswi kelas 5 SD Negeri 28 Gurun Laweh.

Diceritakan siswi SD berinisial Z (11) bahwa sebelum "kejadian" ia berangkat dari rumah orangtuanya di kawasan  Ampalu menuju sekolahnya di Gurun laweh dengan menumpang angkot. 

Percobaan penculikan terjadi ketika ia turun dari angkot lalu berjalan kaki menuju sekolah. Diketahui, jarak tempuh dari jalan raya menuju sekolahnya sekitar 150m dan jalan yang dilintasi sangat sepi.

Pada saat berjalan kaki itulah tiba-tiba, cerita Z,  keluar dua orang pemuda dari sebuah gang yang oleh warga setempat dinamai  "Gang Tower". Mereka langsung mencegat dan menyeret korban untuk dinaikkan ke sepeda motor.

Pada saat bersamaan, salah seorang pelaku mengeluarkan pisau dan mengancam korban akan ditusuk jika teriak. Korban berontak dan spontan tangannya memukul tangan pelaku hingga pisau di genggaman pelaku tercampak.  Sekelebat kemudian, korban lari menyelamatkan diri. 

Pelaku sempat menarik tas korban, tapi gadis jolong gadang itu berhasil kabur dengan melepaskan tas tersebut. Diduga tas serta sepatu korban diambil lalu dibawa para pelaku. 

Kepala SD Negeri 14 Gurun Laweh, Endriani S.Pd, ketika dikonfirmasi awak media di Padang, bahkan membenarkan kejadian percobaan penculikan yang dialami salah seorang muridnya tersebut. Pihak sekolah juga berencana akan melakukan penyuluhan terhadap murid atas kejadian ini.

Babinkamtibnas Polsek Lubeg, Aipda Syafriandi juga langsung merespons kejadian yang dilaporkan sang siswi ke pihak sekolah. Dalam hal ini, ia meminta pihak sekolah untuk ada di lokasi rawan demi memastikan keselamatan para murid dan meminimalisir kejadian serupa. Pihaknya akan menyelidiki dan menindak lanjuti kasus dugaan penculikan tersebut. 

Selain itu, Muharman selaku Kasi Trantib Kelurahan Gurun Laweh ikut menanggapi kejadian yang ternyata hanya rekayasa tersebut. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berharap para orang tua bisa mengantarkan anak masing-masing hingga gerbang sekolah.

#red




 
Top