DALAM agama Islam, terdapat ibadah yang fadilahnya bisa kita rasakan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, yakni sedekah.

Sedekah merupakan amalan mulia dengan banyak keutamaan. Selain memberikan manfaat kepada orang yang menerima, sedekah juga dapat menuai manfaat bagi orang yang memberikannya.

Sedekah memberikan banyak keutamaan mulai dari mendapat pahala hingga mencegah kematian yang buruk.

Allah SWT menjamin orang-orang yang menyedekahkan harta di jalan-Nya akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Mereka juga akan mendapatkan pahala yang mulia dari sedekahnya itu.

Selain dengan materi, sedekah juga bisa dilakukan dengan berbagai hal bersifat non materi, contohnya menolong orang dengan tenaga/pikiran.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Hadid ayat 18, sebagai berikut:

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ – ١٨

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid: 18)

Dalam sebuah hadits menyebutkan bahwa sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah kematian yang buruk. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya dan mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah) dan Allah pula akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri.” (HR. Thabrani)

Setidaknya, ada 10 jenis sedekah yang paling baik menurut Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya.

#1 Sedekah Khofiyyah

Sedekah khofiyyah artinya sedekah yang tersembunyi atau rahasia (sedekah sir).

Sedekah khofiyyah merupakan sedekah yang paling utama karena dilakukan secara sembunyi, Ikhlas dan semata-mata mengharap ridha Allah Ta’ala. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 271, Allah SWT berfirman:

إِن تُبْدُوا۟ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)

#2 Sedekah kepada Keluarga (Istri dan Anak)

Bersedekah kepada keluarga termasuk sedekah yang paling utama bagi umat Muslim. Dalam sebuah hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW menjelaskan:

“Ada empat macam dinar (harta dan penggunaannya). Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau belanjakan untuk membebaskan hamba sahaya. Satu dinar engkau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar lagi engkau nafkahkan kepada keluargamu. Yang paling utama dari keempatnya adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR. Muslim)

Selain itu, bagi seorang laki-laki yang telah berkeluarga, sedekah yang pahalanya sangat besar yaitu menafkahi istri dan anak-anaknya.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari)

#3 Sedekah Sesuai Kemampuan

Baik sedikit maupun banyak, bersedekah sesuai dengan kemampuan seseorang termasuk sedekah yang paling utama.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk bersedekah sesuai dengan kemampuan. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut ini:

“Sedekah yang paling utama adalah yang sesuai dengan kemampuan. Dan dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR. Abu Dawud)

#4 Sedekah dalam Keadaan Sehat dan Kuat

Bersedekah ketika sehat lebih utama daripada memberikan sedekah ketika sedang sakit atau dalam bentuk wasiat setelah meninggal dunia.

Mengutip dari kitab Sunan an-Nasai Jilid 2 karya Imam an-Nasa’I, Rasulullah SAW menyatakan sedekah saat dalam keadaan sehat merupakan sedekah paling utama.

Sebagaimana dalam hadits shahih berikut:

٢٥٤٢ – (صَحِيحُ) أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ، تَأْمُلُ الْعَيْشَ، وَتَخْشَى الْفَقْرَ إِرْوَاءُ الغَلِيلِ ) ١٦٠٢(، صَحِيحُ أَبِي دَاوُد)٢٥٥١(، ق].

Artinya: “Mahmud bin Ghailan mengabarkan bahwa Waki mengatakan dari Sufyan dari Umarah bin al-Qa’qa dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah! Sedekah apakah yang paling utama?” Lalu beliau menjawab, “Kamu bersedekah saat kamu sedang sehat, sangat menyukai harta benda, mengharapkan hidup (yang panjang), dan takut miskin.”” (Irwaa’ul Ghaliil No. 1602, Shahih Abu Dawud No. 2551 dan Muttafaq ‘alaih)

#5 Sedekah dari Kelebihan Harta

Jenis sedekah ini artinya bersedekah ketika semua kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga telah terpenuhi, sementara ia masih memiliki kelebihan harta.

Dengan begitu, ia menyedekahkan hartanya kepada orang lain. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 219 sebagai berikut:

“…dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.” (QS. Al-Baqarah: 219)

Adapun orang yang bersedekah, sementara keluarganya membutuhkannya atau dia masih mempunyai utang, maka membayar utang dan menafkahi keluarga lebih utama.

#6 Sedekah kepada Kerabat

Sedekah yang paling baik menurut Rasulullah SAW yang selanjutnya adalah bersedekah kepada kerabat, seperti paman, bibi, sepupu, dan lain-lain.

Akan tetapi, yang paling utama adalah bersedekah untuk anak yatim yang ada hubungan kerabat dan kerabat yang memusuhi kita tapi ia menyembunyikannya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

“Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahmi.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

#7 Sedekah kepada Tetangga

Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat baik kepada tetangga. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 36:

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ – ٣٦

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36)

Bersedekah kepada tetangga termasuk amal saleh yang utama. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW berpesan:

“Hai Abu Dzar, jika engkau memasak, perbanyaklah kuahnya. Lalu, bagikan kepada tetanggamu.” (HR. Muslim)

#8 Sedekah Kepada Kawan Seperjuangan di Jalan Allah

Sedekah kepada kawan seperjuangan di jalan Allah SWT termasuk sedekah yang utama dan sedekah yang paling baik menurut Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Seutama-utama dinar (harta) yang diinfakkan oleh seseorang ialah dinar yang diinfakkan untuk keluarganya. Lalu, dinar yang diinfakkan untuk kendaraan dalam perjuangan fii sabiilillaah. Dan dinar yang diinfakkan untuk membantu kawan-kawan seperjuangannya fii sabiilillaah.” (HR. Muslim)

#9 Sedekah Jariyah

Sedekah jariyah adalah sedekah yang akan terus mengalir pahalanya, bahkan ketika yang bersangkutan sudah meninggal dunia sekalipun.

Kamu dapat memberikan sedekah jariyah dalam berbagai bentuk. Seperti membangun masjid, menyebarkan ilmu, memberi makan, hingga menggali sumur untuk kepentingan orang banyak.

#10 Sedekah untuk Keperluan Jihad Fii Sabilillaah

Berjihad dengan harta di jalan Allah SWT termasuk salah satu sifat orang mukmin. Sebagian ulama berpendapat bahwa jihad memiliki makna luas.

Jihad adalah segala usaha yang umat Muslim curahkan untuk kemajuan Islam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Seutama-utama sedekah adalah ia kemah (untuk berteduh dan beristirahat) fii sabiilillaah.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Bagaimana Jika Ingin Sedekah Tapi Tidak Punya Uang?

Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Sedekah akan membantu umat muslim dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta membuka pintu keberkahan.

Pertanyaannya, bagaimana jika ingin bersedekah tapi tidak punya uang yang cukup?

Rasulullah SAW telah memberikan alternatif pada umatnya untuk bersedekah meskipun tanpa menggunakan uang atau materi lainnya.

Pasalnya, sedekah tidak hanya berbentuk harta benda ataupun materi.

Sedekah juga bisa kamu lakukan dalam bentuk non-materi seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, dan semacamnya.

Segala tindakan kecil yang bermanfaat baik bagi penerima maupun orang yang memberikannya, bernilai sedekah.

Demikian penjelasan mengenai beberapa jenis sedekah yang paling baik menurut Rasulullah SAW yang bisa kita terapkan dalam kehidupan.

###





 
Top