SURABAYA -- Dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023, Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur (PWI Jatim) bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jatim tengah mempersiapkan seminar pemanfaatan ruang laut yang rawan konflik, namun berpotensi income yang cukup besar bagi pemerintah mau pun masyarakat.

Seminar nasional "Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Laut" yang belum dipastikan tanggalnya ini akan dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pelaku pemanfaat ruang pesisir dan laut Nurwahidi, Kepala SKK Migas Jabanusa, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Isa Anshori serta pengamat Kemaritiman dari ITS Daniel M Rosyid.

Oki Lukito ketua panitia, mengatakan, seminar ini bertujuan memberi masukan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tentang potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ia menilai selama ini pelaku usaha pemanfaat laut Jatim belum memberikan kontribusi riil kepada pemerintah daerah. Contohnya, lanjut Oki Lukito, lebih dari 40 pelabuhan swasta memanfaatkan pantai dan laut Jatim, belasan perusahaan onshore dan offshore, ratusan perusahaan pertambakan intensif memanfaatkan air laut dan puluhan kapal kapal ikan hanya ‘numpang lewat’ di pelabuhan milik Pemprov.

“Dari seminar ini akan ada rekomendasi yang nantinya menjadi referensi untuk diusulkan menjadi Pergub atau Perda tentang perubahan retribusi daerah misalnya,” jelas Oki Lukito dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/1/2022)

Di acara seminar panitia juga akan mengadakan deklarasi laut bersih sebagai tindak lanjut dari program Kementerian Kelautan dan Perikanan" Bulan Cinta Laut" (BCL) maupun program rutin "Beach Clean" yang diprakarsai oleh DKP Jatim.

“Sekitar 14 asosiasi atau stakeholder pemanfaat pesisir dan laut akan kita undang dan menyepakati bahwa laut bersih dan sehat adalah  mutlak, bebas dari berbagai pencemaran termasuk limbah bahan berbahaya, beracun,” jelas Oki.

Selain seminar dan deklarasi laut bersih, diacarakan juga pencanangan penamaan atau toponimi spot terumbu karang yang sudah mempunyai koordinat.

“Spot terumbu pilihan ini akan kita beri nama ltokoh-tokoh Jawa Timur atau memungkinkan pula nama-nama perusahaan yang peduli dengan lingkungan hidup,” tambah Oki Lukito.

#rel/ede.





 
Top