MAJENE, SULSEL -- Curhatan siswi SMK yang tidak menerima uang hadiah lomba sebesar Rp10 juta padahal sudah ditransfer panitia, beredar viral di media sosial.

Siswi SMK ini bernama Nhurul Muthmainnah, peserta lomba Sayyang Pattudu mewakili SMKN 2 Majene, Kabupaten Majene, Sulawesi Utara.

Lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Celebes Heritage Festival yang digelar di Stadion Prasamya Majene, beberapa waktu lalu.

Melalui unggahan di Facebook (FB) Nhurul Muthmainnah bercerita jika ia belum mendapatkan hadiah lombanya sebesar Rp10 juta.

Padahal, timnya merupakan juara pertama lomba tersebut.

"Masih tentang juara 1 lomba Sayyang pattudu dan uang 10 juta," kata Nhurul Mutmainnah, Jumat (12/1/2024).

Nhurul bercerita, ia hanya mendapatkan kertas bertuliskan hadiah lomba Rp10 juta secara simbolis, tanpa benar-benar menerima uangnya.

"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba?," katanya.

Panitia Sudah Transfer

Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani mengatakan, hadiah lomba tersebut telah ditransfer panitia.

Pihaknya mentransfer hadiah sebesar Rp10 juta tersebut ke bendahara SMKN 2 Majene.

"Sesuai arahan kepala sekolahnya," kata Ika, dilansir dari Tribun-Sulbar pada Jumat (12/1/2024) sore.

Ika menyebut, uang Rp10 juta itu sudah dipotong pajak sebesar 5 persen.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa lomba Sayyang Pattudu tanpa rekayasa.

Keterangan Kepala Sekolah

Setelah curhatan siswinya viral, Kepala SMKN 2 Majene, Nurdin Sanuddin akhirnya buka suara terkait keberadaan uang hadiah lomba tersebut.

Nurdin menjelaskan, uang sebesar Rp10 juta itu ia terima setelah dipotong pajak sebesar 5 persen.

"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin, ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu (13/1/2024).

Nurdin pun membeberkan bahwa hadiah lomba tersebut digunakan untuk berbagai keperluan lomba itu sendiri.

Mulai dari sewa kuda Rp350 ribu, sewa rebana Rp150 ribu, riasan 2 orang Rp400 ribu, sewa baju parrawana 10 orang kali Rp50 ribu menjadi Rp 500 ribu.

Lalu, sewa pembawa payung Rp50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp50 ribu, sewa pawang kuda Rp50 ribu.

Kemudian, sewa boko pessawe depan Rp350 ribu, sewa totamma belakang Rp150 ribu, konsumsi latihan Rp300 ribu, konsumsi hari H Rp500 ribu, dan kaos tangan enam lembar Rp100 ribu.

Total biaya perlengkapan yaitu sebesar Rp3.150.000.

"Sisa Rp6.350.000 dari hadiah," ucapnya.

Nurdin menerangkan, pihaknya akan memberikan amplop berisi uang Rp350 ribu untuk ke-18 orang peserta lomba dengan total Rp6.300.000.

"Sisa Rp 50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," jelasnya.

"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp350 ribu bersama piagam," ungkapnya.

Nurdin pun akan memanggil orang tua beserta siswa yang ikut dalam perlombaan tersebut untuk klarifikasi.

#tsb/bin




 
Top