PADANG -- Seiring bergulirnya waktu dan pesatnya perkembangan zaman, kekinian, aktivitas pelestarian "silek tradisi" atau silat tradisi di Sumatera Barat (Sumbar) khususnya di Kota Padang terasa kian meredup. 

Bertolak dari fenomena yang mengemuka, jajaran Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kota Padang merasa terpanggil lantas menginisiasi penyelenggaraan Festival Silat Tradisi se- Kota Padang dalam rangka "Mambangkik Batang Tarandam Silek Tradisi Minangkabau" pada penghujung 2023 ini. 

Bertempat di Medan Nan Bapaneh KAN Pauh IX Kecamatan Kuranji, selama dua hari mulai tanggal 11 hingga 12 November 2023, para pesilat muda dari 15 sasaran silek yang sudah terverifikasi di Kota Padang tampil penuh percaya diri. Ragam atraksi yang mereka tampilkan secara bergiliran rata-rata mengundang decak kagum penonton.  

Ketua Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kota Padang Yandri Hanafi, S. Pd, M. Pd., mengaku cukup terenyuh menemui fakta bahwa silat tradisi mulai hilang atau dilupakan oleh sebagian masyarakat di Padang. 

Padahal jauh sebelumnya, ungkap Yandri, sebut saja "Silek Pauah", "Silek Tuo" serta beberapa aliran silat lainnya, sempat berjaya. Tidak saja di dalam skala lokal,  "Silek Minang" bahkan sohor hingga berbagai belahan dunia. 

"Kita melihat kondisi sekarang, bukan hilang, tetapi sudah mulai hilang silat tradisi kita di Sumatera Barat ini, khususnya di Kota Padang. Makanya, festival silat tradisi ini digelar dalam rangka "Mambangkik Batang Tarandam Silek Tradisi Minangkabau"," ungkap pria berlatar pendidik yang juga anggota DPRD Kota Padang tersebut.

Ia berharap, gelaran festival silat tradisi ini menjadi motivasi bagi semua pihak untuk ikut melestarikan budaya tradisi Minangkabau di Kota Padang.


Selaku wakil rakyat yang selama ini 
langsung turun ke bawah, mendengar, melihat sekaligus merasakan "jerit hati" sasaran-sasaran silek di Padang, Yandri meminta Pemko Padang kembali memperhatikan serta kembali meningkatkan pembinaan terhadap silat tradisi. Ia mengungkap, masih banyak "sasaran silek" yang butuh perhatian dan pembinaan berkelanjutan.  

"Kali ini melalui dana Pokir selaku anggota dewan, kami menggelar kegiatan ini. Tujuannya  untuk menggairahkan sasaran silek, sehingga tidak ada lagi sasaran silek yang merasa frustasi karena minimnya perhatian," ujarnya.

Putra Kuranji ini sekaligus mengajak rekan-rekannya sesama anggota DPRD Kota Padang ikut beratensi dalam pelestarian dan pembinaan silat tradisi. Ikut juga menganggarkan untuk pembinaan dan kegiatan silat tradisi melalui dana pokok-pokir pikiran (Pokir) masing-masing.  

"Kita berikan perhatian, agar mereka tidak merasa dianaktirikan. Tanggungjawab Pemko adalah membina sasaran silek yang ada. Kami hanya memotivasi agar sasaran silek bergairah lagi melalui Festival Silek Tradisi se Kota Padang ini," ujarnya.  

Pada malam pembukaan festival, Walikota Padang diwakili Kadisdikbud Yopi Krislova mengukuhkan tiga orang Dewan Pendekar PPSI Kota Padang. Mereka adalah Karuddin Rajo Batuah, Zamzami Rasyid dan Syafruddin Rustam. 

Di akhir festival nanti, pihaknya juga akan memberikan reward kepada sasaran silek yang ikut ambil bagian mensukseskan kegiatan. 

"Masing-masing Rp3 juta per sasaran silek, sebagai bentuk pembinaan kami selaku anggota dewan kepada silek tradisi di Kota Padang," urainya.

Ditekankan Yandri, selagi dirinya masih anggota DPRD, Insya Allah alokasi dana pokir untuk pembinaan silat tradisi tetap lanjut. "Itu sudah merupakan tekad dan komitmen kami demi tetap lestarinya silek tradisi di tengah-tengah masyarakat. embina sasaran silek tradisi," tegasnya.

Terkait PPSI atau Persatuan Pencak Silat Indonesia, ia menjelaskan bahwa organisasi ini merupakan salah satu organisasi yang ikut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). 

"Bedanya, kami bergerak di silat tradisi Indonesia, IPSI berkutat di silat prestasi. PPSI ada di seluruh Indonesia, di Kota Padang baru kali ini kita menggelar festival silat tradisi," terangnya. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Padang Yopi Krislova dalam sambutannya di acara pembukaan Festival Silat Tradisi se-Kota Padang, Sabtu (11/11/2023) malam, mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif IPPSI Kota Padang menggelar kegiatan bermanfaat yang juga menjadi salah satu upaya pembinaan generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam narkoba, tawuran, LGBT dan perilaku menyimpang lainnya.

"Tadi, saat pembukaan festival silat tradisi ini, kita melakukan deklarasi tolak narkoba, tawuran dan LGBT. Untuk diketahui, hari ini, kita dihadapkan dengan degradasi moral di kalangan generasi muda. Banyak anak-anak kita yang telah terkontaminasi dengan budaya asing. 

Yandri mengajak rekan-rekannya sesama anggota DPRD Kota Padang ikut beratensi dalam pelestarian dan pembinaan silat tradisi melalui dana pokir masing-masing. 

"Kami sangat mengapresiasi digelarnya festival silat ini agar generasi muda mengenal budaya kita dan mencintainya," ungkap Yopi.

Dikatakannya, Pemko Padang, khususnya Disdikbud berupaya terus bersinergi dengan stokeholders yang ada untuk melestarikan dan memajukan silat tradisi di Padang. 

"Kali ini kami bersinergi dengan DPRD Kota Padang memajukan budaya kita. Karena hari ini, anak-anak banyak yang tergantung kepada gadget. Alhamdulillah, mudah-mudahan kegiatan ini memberikan energi positif kepada kita semua untuk bersama-sama meningkatkan atensi pada pelestarian silat tradisi, " tuturnya.

#adv





 
Top