JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yakin tak akan ada politik adu domba pada Pilpres 2024 seperti yang dikhawatirkan Presiden Joko Widodo.

Mardani berkata Pilpres 2024 justru akan menjadi ajang adu gagasan. Namun, ia menyebut ada syarat yang harus dipenuhi.

"Tidak ada adu domba. Tahun 2024 justru akan sehat karena akan ada kontestasi karya dan gagasan, asal tidak dua pasang calon," kata Mardani kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/12).

Mardani berkata seharusnya Jokowi mendorong pengurangan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

Hal itu bisa mendorong lebih banyak kandidat pada pilpres. Dengan demikian, kontestasi politik akan dipenuhi adu gagasan.

"Bagus jika Pak Jokowi bisa inisiasi presidential threshold disamakan dengan parlimentary threshold 4 persen, akan ada lebih dari dua pasang kandidat capees dan cawapres," ujarnya.

Dihubungi terpisah, politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pernyataan Jokowi soal adu domba berkaitan dengan politik identitas.

Menurut Hendrawan, pernyataan Jokowi jelas menyoroti bahaya politik identitas.

"Terkait dengan pernyataan sebelumnya tentang bahaya penggunaan politik identitas sebagai instrumen elektoral," ujar Hendrawan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/12/2022).

Sebelumnya, Jokowi sudah dua kali menyoroti potensi politik adu domba pada Pilpres 2024. Pernyataan terbaru ia sampaikan saat memberi arahan kepada semua jajaran KPU.

"Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, optimalkan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba," kata Jokowi saat berpidato pada Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

#dtc/dhf/fra



 
Top