PADANG -- Kota Padang yang tadinya sohor sebagai kota pendidikan, lambat laun, seiring perjalanan waktu, seolah "bermetamorfosa" menjadi kota yang rawan tindak kriminalitas. Fenomena tawuran anak sekolah, genk motor, gangster hingga begal, mulai mendominasi di kota yang dulunya terkenal aman nyaman dan tentram ini.  

Terkini, hanya gegara sebatang rokok, sejumlah oknum remaja setempat tega menyerang sekaligus melukai remaja lainnya yang tengah bermain gaplek di sebuah warung kopi di jalan M Yunus, Kuranji, Padang. 

Korban diketahui bernama Raafi Syawal Lutfi (16) dan M Rizki (15). Keduanya mengalami luka bacok senjata tajam jenis katana di bagian tangan. Korban Syawal terpaksa mendapat 13 jahitan, sementara Rizki 15 jahitan.

Menurut Syawal, aksi penyerangan ini diduga terkait persoalan sebatang rokok.  Sebelum penyerangan, adik dari salah satu terduga pelaku sempat dimintai rokok oleh salah satu teman Syahwal.

"Teman saya minta sebatang rokok ke adik pelaku. Rokok itu katanya untuk abang-abangnya dia. Tapi entah apa yang disampaikan ke abangnya tersebut setelah memberikan rokok ke teman saya tersebut, " ujar Syawal saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Minggu (12/2/2023).

Lokasi kejadian tidak jauh dari kediaman Syawal. Ia mengungkapkan, aksi penyerangan terjadi pada Sabtu (11/2/2023) dinihari. Kala itu, dia bersama beberapa temannya sedang bermain gaplek.

"Saya lagi main sama teman saya, main gaplek. Terus datang mereka membawa samurai, saya kira mau bergurau, ternyata menyerang," ungkapnya.

"Pas kejadian, pintu terbuka, teman saya lari. Saya menangkis samurai. Akibatnya tangan sebelah kiri luka, teman saya tangan kanan. Ini karena menangkis. Teman saya saat lari juga dibacok, namun luput," sambung Syawal.

Ia menyebut, kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian. Pihak keluarga Syawal minta kasus ini segera diungkap dan terduga pelaku ditangkap.

"Yang menyerang ini dua orang, masing-masing bawa samurai. Sementara saya bertiga, teman satu lagi tidak kena (bacok)," kata dia.

Aksi penyerangan ini sebelumnya terekam CCTV dan videonya beredar di media sosial. Dari narasi yang ditulis, penyerangan dilakukan para anak-anak tawuran, tapi salah sasaran.

Kapolsek Kuranji, AKP Nasirwan menegaskan, penyerang ini tidak ada kaitannya dengan aksi tawuran seperti narasi yang beredar di media sosial.

"Ini tidak ada kaitannya dengan tawuran. Kalau tawuran tentunya saling serang, ini korban hanya duduk di warung," kata AKP Nasirwan.

Menurut keterangan korban, lanjut Nasirwan, terduga pelaku lebih dari dua orang. Polisi terus mengumpulkan bukti petunjuk untuk mengidentifikasi terduga pelaku.

"Sedang diproses, kami lengkapi untuk penyelidikan memburu terduga pelaku. Kemarin sudah kami periksa saksi dan korban," pungkasnya.

#kpc/bin





 
Top