PEKANBARU -- Dua siswa sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Pekanbaru dijemput polisi. Mereka terlibat pencurian sepeda motor dan memakai hasil kejahatannya itu ke sekolah.

Kapolsek Tampan Komisaris I Komang Aswatama menjelaskan, dua siswa SMA yang dijemput personal Unit Reserse Kriminal Polsek Tampan itu masing-masing berinisial MJ dan NP. Tersangka terakhir termasuk anak di bawah umur, sementara pelaku satunya sudah dewasa.

"Korbannya adalah gharin atau marbut masjid, korban dan pelaku saling kenal," kata Komang, Kamis (3/2/2023) siang. 

Pencurian bermula ketika pelaku MJ berkeinginan punya sepeda motor untuk pergi ke sekolah. Hal ini diutarakannya kepada pelaku NP, tapi tidak bisa membeli karena belum mendapatkan izin orangtua.

Niat MJ makin kuat memiliki sepeda motor setelah melihat kendaraan gharin masjid yang dikenalnya. Tersangka kemudian meminjam sepeda motor korban.

"Korban mau karena sudah kenal, kunci sepeda motor itu lalu digandakan pelaku," jelas Komang.

Beberapa hari setelah itu, pelaku datang ke masjid tempat korban bertugas. Sepeda motor korban yang terparkir di halaman masjid langsung dibawa memakai kunci yang digandakan.

"Sepeda motor ini dititip tersangka MJ ke tersangka NP," kata Komang.

Ganti Plat Nopol

Tersangka NP tahu sepeda motor yang dititipkan itu hasil curian. Keduanya lalu mengganti plat nomor polisi sepeda motor dengan yang palsu.

"Sepeda motor ini selalu dipakai ke sekolah oleh keduanya," jelas Komang.

Tak lama setelah itu, personel Polsek Tampan mendapat informasi bahwa sepeda motor korban ada di sekolah kedua tersangka.

"Kedua tersangka dijemput ke sekolah, sepeda motor korban ada di sana, penangkapan berdasarkan laporan korban," kata Komang.

#l6c/zro






 
Top