JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah meyakini elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo bisa menyalip Prabowo Subianto jelang Oktober 2023 mendatang. Dalam survei teranyar Litbang Kompas, Ganjar menempati peringkat kedua di bawah Prabowo dengan suara sebesar 22,8 persen.

Menurut Said, Ganjar baru dideklarasikan sebulan lalu alias pada 21 April 2023. Sementara Prabowo, kata dia, diusung jadi capres sejak 9 bulan lalu dan Anies Baswedan pada 7 bulan lalu.

“Kita lihat nanti jelang Oktober, Insya Allah elektabilitas Mas Ganjar di 45 persen sudah bisa melampaui Pak Prabowo,” kata Said saat dihubungi, Rabu, 24 Mei 2023.

Selain itu, Said menyatakan baik Prabowo dan Anies sudah terlebih dulu menunaikan safari politik keliling Indonesia. Sementara Ganjar baru keliling di lima provinsi saja.

Kenalkan Ganjar lewat jaringan partai

Ia menyebut PDIP bakal terus mengenalkan Ganjar ke seluruh tanah air dengan bantuan kader, relawan, maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sudah menjadi mitra pada 2024. Ia meyakini Ganjar punya potensi besar diterima di hati masyarakat.

“Kami akan bekerja lebih sistematis untuk mengantarkan keterpilihan beliau lebih meningkat, dan kami yakin potensi Mas Ganjar Pranowo untuk diterima di hati rakyat terbuka lebih luas,” kata dia.

Sebelumnya, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalip elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas yang digelar pada pada 29 April-10 Mei 2023. Dalam survei itu, Prabowo unggul dengan elektabilitas 24,5 persen, lalu Ganjar 22,8 persen, dan Anies Baswedan yang semakin tertinggal jauh dengan elektabilitas hanya 13,6 persen.

Elektabilitas Prabowo ini meningkat hingga 6,4 persen dibanding survei Januari 2023 yang berada di angka 18,1 persen. Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023. Lalu untuk perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari hasil survei sebelumnya sebesar 13,1 persen atau hanya naik 0,5 persen.

Meningkatnya elektabilitas Prabowo hingga bisa menyalip Ganjar ini merupakan yang pertama kalinya. Pada survei Oktober 2022, elektabilitas Prabowo masih di bawah Ganjar.

"Pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala

Dunia U-20, yang kemudiandikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya," bunyi keterangan Litbang Kompas yang dikutip Tempo pada Rabu, 24 Mei 2023.

Masih menurut survei tersebut, jumlah pemilih Ganjar yang tetap bertahan usai kasus penolakan Timnas Israel hingga batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 hanya di angka 63 persen. Sementara sebanyak 12,5 persen suara pindah ke Prabowo dan sisanya ke calon lain atau abstain.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Survei ini memiliki margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

#tpc/ids/mdf




 
Top