f: dok.antara
SURABAYA -- Banjir bandang terjadi di Kota Batu, bahkan telah menelan korban jiwa. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, hingga tadi malam ada dua korban meninggal akibat banjir tersebut.

"Kita tentu berduka, di Batu, saya tadi dapat kabar ada dua yang meninggal. Tentu kita berduka yang mendalam. Semoga almarhum diterima di sisi terbaik Allah SWT, keluarga diberi ketabahan," ujar Khofifah di Surabaya, Kamis (4/11/2021), sebelum bertolak ke lokasi banjir bandang. 

Menurut Khofifah, BMKG telah memberi warning terkait adanya perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem, salah satunya di Jatim.

"Bahwa BMKG telah memberi warning kepada kita semua, kemungkinan akan terjadi peningkatan intensitas hujan 20-70 persen. Lalu waspada terhadap La Nina, dampaknya ke hidrometeorologi ini bisa banjir, longsor, banjir bandang, puting beliung, cuaca ekstrem," ungkapnya.

Mantan Mensos RI ini menjelaskan, Pemprov Jatim sudah melakukan apel kesiapsiagaan terhadap bencana alam selama 2 pekan terakhir. Apel ini dilakukan untuk mensinergikan seluruh stakeholder, guna bersama bersiap menghadapi risiko buruk perubahan iklim.

"Kesiapsiagaan harus dilakukan, kita minta kabupaten/kota siapkan posko di titik yang terdeteksi rawan bencana, apakah longsor atau banjir bandang. Dari masing-masing posko pastikan bahwa tim ini akan melakukan koordinasi sinergi dengan seluruh stakeholder," katanya.

"Ketika kemudian ada kerentanan area tertentu, termasuk saat ini terjadi di Batu, ini kan setiap musim hujan potensi banjir, kebetulan sekarang banjir bandang, karena intensitas hujan tinggi. Di antara banjir bandang ada pohon terbawa arus, hingga menutupi sungai, menutupi jalan, banjir dengan bawaan kayu itu nabrak rumah, ikut hanyut. Ini yang memang harus diantisipasi," lanjutnya.

Ketua PP Muslimat NU ini menambahkan, dirinya juga mengajak Bupati/Wali Kota di Jatim untuk menanam hutan bakau/mangrove. Ia juga mengajak kepala daerah banyak menanam vetiver di sekitar hutan mangrove.

"Mudah-mudahan kita cari solusi terbaik untuk percepatan penanganan ini. Seluruh daerah waspada, Tagana, Dinsos, Dinkes. Kami juga sudah rakor dengan TNI-Polri juga apel bersama, jadi bersama relawan kita membangun sinergi," pungkasnya.

#dtc/bin




 
Top