PATI, JATENG -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati tengah menyelidiki dugaan pelanggaran dalam peristiwa tidak mengenakkan yang dialami Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, di Rumah Makan Sapto Renggo Baru, Pati, Minggu (17/12/2023) lalu.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu tengah berada dalam acara pertemuan bersama beberapa organ relawan Jokowi saat segerombolan pesepeda motor tiba-tiba melakukan provokasi.

BACA JUGA: Kaesang Ngebet Gol-kan RUU Perampasan Aset, Secara Internal PSI Bakal Rampas Aset Kader Jika Korupsi!

Gerombolan massa beratribut PDIP tiba-tiba menyerbu jalan di depan rumah makan sambil melakukan aksi provokatif dengan menggeber sepeda motor mereka.

Ketua Bawaslu Pati, Supriyanto, mengatakan bahwa dalam dua hari ini, pihaknya tengah melakukan penelusuran dan penghimpunan keterangan terkait peristiwa tersebut.

KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Media Online Sumatrazone di Wilayah Anda? Dapatkan Aneka Fasilitasnya! Hubungi Kami via WA: +6283181675398. SYARAT RINGAN, QUOTA TERBATAS!

"Apalagi kami tidak tahu akan ada pawai seperti itu. Yang terkonfirmasi pada kami hanya kegiatan Mas Kaesang di Pati selaku Ketum PSI. Kegiatan yang ber-STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan) itu kampanye dengan metode tatap muka di TPI Juwana," kata dia saat ditemui di Kantor Bawaslu Pati, Rabu (20/12/2023)

Supriyanto menambahkan, dia baru tahu belakangan bahwa Kaesang juga melakukan roadshow di berbagai wilayah di Pati, termasuk di RM Sapto Renggo Baru.

Pihaknya lalu datang untuk memastikan bahwa di situ tidak terjadi kegiatan kampanye.

"Lalu tiba-tiba ada pawai motor dari partai lain yang sempat berhenti di lokasi itu, sehingga viral dan jadi pembicaraan nasional," ucapnya.

Menyikapi hal ini, dalam dua hari ini Bawaslu Pati melakukan penelusuran dengan meminta informasi dari berbagai pihak.

Meskipun tidak secara formal, kata Supriyanto, pihaknya juga sudah meminta keterangan dari Ketua DPC PDIP Pati Ali Badrudin.

"Kami bertemu di depan kantor KPU, dengan Kapolresta juga. Beliau mengatakan tidak tahu. Kegiatan massa beratribut partai itu tanpa instruksi. Beliau malah kaget waktu dikabari Kapolresta," jelas dia.

BACA JUGA: Kesenjangan Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Kualitas Pendidikan di Indonesia

Bagaimanapun, terlebih karena kasus ini sudah jadi perhatian publik secara nasional, Bawaslu Pati akan melakukan penelusuran lebih lanjut dan hasilnya akan disampaikan pada publik. Dia berharap masyarakat bisa bersabar.

Sekalipun masyarakat sudah menjustifikasi ada unsur pelanggaran pidana pemilu, Supriyanto menegaskan pihaknya perlu mengungkap fakta-fakta hukum yang ada.

"Kami masih membutuhkan tambahan kejelasan. Apa tujuannya, apakah spontan dan inisiatif sendiri atau ada yang memerintah. Perlu kami telusuri dan cari tahu karena kejadiannya singkat dan jadi konsumsi publik nasional," kata dia. 

#trj/bin




 
Top