ACEHTIMUR, ACEH -- Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, bertekad fokus berjuang agar seluruh hasil kekayaan alam yang dimiliki Aceh Timur seperti minyak, gas serta lainnya bisa benar - benar dinikmati segenap masyarakat Aceh Timur, tidak hanya dinikmati segelintir elit secara terselubung. 

"Kami dengan segala keterbatasan kami, bersama rekan - rekan seperjuangan dan jaringan aksi yang idealis dan konsisten untuk keadilan, akan terus menuntut agar hasil kekayaan alam di Aceh Timur bisa benar - benar dinikmati masyarakat dan berdampak luas pada kehidupan sosial di sini," tegas aktivis HAM itu di hadapan sejumlah awak media, Kamis (2/11/2023).

#KEPINGIN Order Lipsus, Tayang Pers Relis/Testimoni/Advertorial di Sumatrazone? Hubungi Kami via WA +6283181675398 

Menurut Ronny, selama ini distribusi hasil kekayaan alam Aceh Timur jauh dari kata jujur dan adil, bahkan dikelola secara tertutup dan diduga dinikmati secara terselubung oleh segelintir elit di Aceh, khususnya di Aceh Timur yang berkolaborasi dengan pihak - pihak perusahaan pengeruk kekayaan alam Aceh Timur selama ini. 

"Konstitusi menyatakan dan menjamin bahwa hasil kekayaan alam itu sejatinya dikelola dan dinikmati oleh segenap rakyat, bukan hanya oleh segelintir elit yang tidak jujur pada rakyatnya, apalagi bertahun - tahun sudah tidak jelas ujung pangkalnya," ketus Ronny. 

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menegaskan pihaknya akan terus mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk membuka semua yang diduga ditutup - tutupi dari pandangan masyarakat terkait hasil kekayaan alam Aceh Timur selama ini. 

"Kami bersama rekan - rekan media, LSM, jaringan nasional HAM dan tentunya beserta masyarakat Aceh Timur yang sadar, akan terus menuntut ini sampai kapan pun itu. Sampai terciptanya keterbukaan informasi yang komprehensif dan terwujudnya keadilan atas distribusi hasil kekayaan alam Aceh Timur. Ini bukan  untuk kami, tapi untuk masyarakat luas Aceh Timur, terutama rakyat miskin yang telah lama hidup sengsara dan menonton saja kekayaan alamnya dikeruk selama ini," ungkap putera Idi Rayeuk itu. 

Organisatoris yang semasa berkuliah di Universitas Ekasakti (Unes) juga dikenal sebagai pentolan sejumlah aksi pergerakan mahasiswa itu mengungkapkan bahwa selama ini sama sekali tidak terlihat transparansi dari pihak terkait maupun pihak perusahaan pengelola tentang hasil alam yang dikeruk dari perut bumi dan lainnya di Aceh Timur. 

"Jangankan transparansi hasil kekayaan alam secara keseluruhan, CSR perusahaan yang jelas menjadi hak masyarakat pun tidak jelas alias ditutup - tutupi. Yang ada masyarakat cuma dapat jatah hirup bau busuk dan bualan elit perusahaan nakal yang berkomplot," sentil Ronny kian pedas. 

Pihaknya juga mengkritik kinerja DPRK Aceh Timur yang dinilai tidak jelas soal pengawasan aset dan hasil kekayaan alam Aceh Timur selama ini. 

"Kami heran, DPRK kerjanya apa? Koq diam saja soal transparansi dan keadilan distribusi kekayaan alam yang tidak jelas ini? Mereka kan digaji untuk mengawasi? Ada apa dengan mereka? Koq hanya diam saja hasil kekayaan alamnya dikeruk dibawa kemana, koq mereka diam saja?," kejar Ronny. 

#KEPINGIN Gabung Jadi Biro Iklan Sumatrazone? Buruan Hubungi Kami via WA +6283181675398

Bertolak dari realitas miris yang terhampar, FAKSI mendesak pihak terkait untuk jujur dan terbuka kepada masyarakat. Beri edukasi yang baik kepada publik tentang kejujuran dan keterbukaan. 

"Para elit di Aceh, khususnya di Aceh Timur, pihak nasional, elit perusahaan dan semua stakeholder mesti mulai bersikap jujur kepada masyarakat. Jangan hanya masyarakat yang dituntut untuk bersikap baik dan patuh pada peraturan dan perundang - undangan di negeri ini. Kami, FAKSI, akan terus berjuang menuntut ini, meskipun nyawa kami taruhannya," pungkas aktivis yang fokus pada perubahan dan perbaikan untuk kemaslahatan orang banyak tersebut. 

#ede







 
Top