PESSEL, SUMBAR -- Festival Kato 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Disbud Sumbar) di Kenagarian Kapuah, Kecamatan XI Koto Tarusan,  Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mendapat sambutan antusias masyarakat setempat. Kerinduan masyarakat terobati, seni tradisi Minangkabau hidup dan semarak kembali. 

BACA JUGA: BRI RO Padang Gelar Pound Fit BRImo FSTVL Bareng Orenji

Berlangsung selama tiga hari mulai 18 hingga 20 November 2023 lalu, festival yang diikuti 12 grup seni tradisi dari tiga kecamatan di Pessel ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disbud Sumbar yang diwakili sekretaris dinas, Yayat Wahyudi ST, M.Si pada Sabtu (18/11/2023). Adapun kecamatan terdekat yang turut mendukung iven ini adalah Kecamatan Bayang.

Acara pembukaan menampilkan grup Tradisi Saaniko Bukittinggi yang beratraksi gemilang lewat permainan alat - alat musik tradisional seperti talempong dan lainnya. Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Kenagarian Kapuh, Doni Aswadi, bahkan sampai merinding menyaksikan penampilan group Saandiko. Ia juga mengungkap bahwa baru pertama kali ada acara tradisi sebesar ini di Kenagarian Kapuh.  

KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Sumatrazone di Wilayah Anda? Dapatkan Aneka Fasilitasnya! Hubungi Kami via WA: +6283181675398. SYARAT RINGAN, QUOTA TERBATAS!

Dalam festival tersebut juga ada sesi lomba "Alua Pasambahan" serta penampilan grup seni tradisi dari kecamatan tuan rumah, yakni "Balairoeng Binuang Sakti" pimpinan Syafrizal Dt. Rajo Indo Lawik dan pembina Ketua KAN Kenagarian Duku Yusrizal Dt. Rajo Johan selaku Ninik Mamak. 

Turut unjuk kebolehan dalam festival ini 10 grup Rabab Pasisie dan Gamad SPD Sampai Hati Kota Padang yang tampil pada hari ketiga, di acara penutupan.

Camat Tarusan Nurlaini SE, M.Si  bersama Wali Nagari Kapuh  Zurmanto, SH dan Ketua KAN Kapuah Aslilem Dt. Rajo Johan merasa bersemangat dan menyambut baik digelarnya Festival Kato 2023 di Kenagarian Kapuah.

BACA JUGA: Pentas Seni Budaya Olah Rasa Jatimulya Mampu Seimbangkan Otak Kanan-Kiri Anak

Menurut Camat Tarusan Nurlaini, festival seni tradisi itu sebetulnya sudah digagas sejak lama oleh putra daerah setempat. Adalah Tusriadi, A.Md, anak nagari setempat sekaligus penggiat budaya dan pariwisata, selaku pencetus ide pada awal-awalnya. Kala itu, karena pandemi Covid - 19, semua rencana menjadi buyar dan akhirnya terlaksana kembali di tahun ini. 

"Kami berharap acara seperti ini diselenggarakan lagi tahun depan," lontar Uniang Mus, niniak mamak Kenagarian Duku kepada Kabid Warisan Budaya dan Bahasa Minang Disbud Sumbar, Aprimas, S.Pd, MM yang turut mendampingi Sekretaris Disbud Sumbar di acara pembukaan Festival Kato 2023.

Harapan senada juga diutarakan ibu - ibu di Kecamatan Koto XI Tarusan kepada Sexri Budiman selaku ketua pelaksana Festival Kato 2023. 

"Bagaimana pak Budi? Melalui festival ini anak - anak kami bisa belajar banyak tentang penguasaan alat - alat tradisi. Kami berharap Dinas Kebudayaan Sumbar bisa menjembatani, supaya anak - anak kami juga bisa berkembang dan tradisi tetap bisa dipertahankan," ungkap ibu - ibu dari Mandeh, Sungai Pinang dan Sungai Nyalo yang sengaja datang ke Kapuah untuk menonton festival.

Tusriadi selaku penggiat budaya dan pariwisata setempat mengaku prihatin dengan makin menurunnya tingkat kunjungan wisata ke kawasan Mandeh beberapa waktu terakhir. 

Melalui Festival Kato 2023 di Kenagarian Kapuah, ia berharap kelesuan yang terasa tidak berlama-lama dan kepariwisataan Kabupaten Pessel kembali bergairah. 

Seiring digelarnya Festival Kato 2023, menurut Tusriadi pihaknya tengah fokus penggarapan film "Tareh Tarandam" yang bercerita tentang adat dan tradisi di Koto XI Tarusan dan pariwisata kawasan Mandeh. 

"Kalau kita bekerja sama dan sama - sama bekerja, maka segala sesuatunya akan terasa ringan dan terlaksana dengan baik," pungkas Tusriadi.

Dalam momen Festival Kato 2023 sebanyak 12 peserta mendapat dana pembinaan masing-masing Rp 3 juta. Bagi lima yang terbaik, ditambah uang apresiasi masing - masing Rp.3 juta. 

#rel/ede






 
Top