CIREBON, JABAR -- Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) bersama Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) serta Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) menggelar apel dan pelatihan tanggap bencana di Aula PCNU Kabupaten Cirebon, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan tersebut diikuti 62 relawan dari unsur Banser, Garfa, pengurus LPBI tingkat MWC, UPZIS, serta Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Cirebon. Apel dipimpin Wakil Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Sangudi, selaku pembina apel.
Dalam apel itu, para relawan membacakan pakta integritas sebagai bentuk ikrar kesiapsiagaan dan komitmen bertugas dalam kebencanaan atas instruksi Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai wujud khidmah dan pengabdian kemanusiaan.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan kebencanaan. Materi pertama disampaikan Faozan dari BPBD Kabupaten Cirebon yang membahas aksi tanggap darurat disertai praktik evakuasi bencana. Pelatihan tersebut menekankan kesiapan teknis serta koordinasi lapangan dalam situasi darurat.
Selanjutnya, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, memberikan arahan kepada peserta. Ia menegaskan pelatihan ini merupakan ikhtiar bersama.
“Kita tidak menginginkan bencana terjadi di Kabupaten Cirebon. Pelatihan ini adalah bentuk ikhtiar dan harapan agar bencana tidak terjadi, sekaligus kesiapsiagaan bila sewaktu-waktu dibutuhkan,” tuturnya.
Materi berikutnya disampaikan Jamhuri dari LPBI PWNU Jawa Barat yang membahas mitigasi bencana, dengan penekanan pada upaya pencegahan, pengurangan risiko, serta penguatan peran komunitas. Kegiatan ditutup dengan pelatihan tanggap bencana dari sisi kesehatan oleh dr Nurdin dari LKNU mengenai penanganan kesehatan dasar dalam kondisi darurat.
Melalui kegiatan tersebut, LPBI-NU, LAZISNU, dan LKNU berharap kapasitas relawan NU di Kabupaten Cirebon semakin solid, terlatih dan siap bersinergi menghadapi potensi kebencanaan demi keselamatan dan kemaslahatan masyarakat.
#agg/fsj

