anto narasoma |Sastrawan, Penyair


baru kau buka

rahasia busuk yang menguap dari pintu-pintu kakus di mulutmu

yang dipadati bangkai-bangkai tikus comberan


potongan kayu

dan pepohonan yang tumbang ke dalam pikiran, tergelimpang rata ke sela-sela rekening orang-orang bermata segaris


: jangan lupa,

rekomendasi ini masih

ada di antara dompet

oknum kehutanan

menggusur badai

semalam


suara oknum pejabat pun menggelayut

di antara luluhlantaknya hutan-hutan pedalaman


maka,

air mata ibuku pun mengamuk, menggusur rumah-rumah, mobil, dan tiang jembatan menjadi satang layangan yang bergelimpangan dalam kesedihan rakyat


ah, baru Kau buka rahasia busuk setelah kawasan hutan menjadi lapangan ketakutan bagi rakyatmu yang bodoh


sebab,

diam-diam –dalam keheningan panjang, pokok-pokok pepohonan menjadi serpihan kayu yang dipajang

— sesaat sebelum air bah datang ke sela-sela nyawa kehidupan


o, inilah negeri kebohongan

yang tercatat ke dalam musibah


sebab permainan mesra dalam limpahan kepentingan itu menelanjangi tubuh-tubuh telanjang yang korup (*)


Palembang, 1 Desember 2025 




Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama
 
Top