BANDAACEH – Kritikan Bima Yudho Saputro terhadap Pemerintah Lampung telah menjadi efek domino di masyarakat, menjadikan suatu gerakan baru.

Kritikan Bima berhasil mengajak banyak orang Lampung bersuara, bahkan warga luar Lampung pun berani mengkritik pemerintahnya.

Usai viral Bima mengkritik pemerintah Lampung, muncul suara-suara rakyat yang mengungkapkan ‘kebobrokan’ kinerja pemerintah daerah-nya.

Sejatinya, rakyat berhak mengemukakan hak konstitusionalnya dengan bersuara dan menyampaikan pendapat.

Suara bukanlah hal yang dapat diberikan penguasa kepada rakyat, melainkan hal yang harus dirangkul dan dipahami.

Seperti kritikan yang diungkapkan oleh seorang TikTok-er asal Aceh, Risma (@Risma_11.11_) pada Rabu (3/5/2023).

Risma melempar kritikan terhadap pemerintah di Aceh, mulai dari yang terkecil perangkat desa, pemerintah daerah hingga pemerintah Provinsi Aceh.

“Bongkar kedok para Pemerintah Aceh,” tulis Risma dalam videonya itu serya menambahkan di keterangan video “Sesekali Bongkar”.

Hingga Kamis (4/5/2023) kemarin, video tersebut telah ditonton lebih dari 340 ribu dan disukai lebih dari 23,4 ribu pengguna TikTok.

Dalam video yang berdurasi 3 menit 4 detik itu, Risma mengungkapkan bahwa Aceh merupakan provinsi termiskin di Sumatera, dengan kasus korupsi yang besar.

Perempuan yang mengenakan balutan hijab putih tersebut mengatakan bahwa, Aceh tidak akan pernah maju jika orang yang duduk di kursi pemerintahnya masih korupsi.

“Aceh gak maju-maju. Gimana mau maju kalau pemerintahnya koruptor. Apalagi pemerintah tingkat desa, belum lagi pemerintah tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi,” ujarnya.

“Jangan tanya sama kami mana bukti kami korupsi, karena kami tidak merekam saat kalian memakan ruang rakyat,”

#sic/bin




 
Top